:: UI - Makalah dan Kertas Kerja :: Kembali

UI - Makalah dan Kertas Kerja :: Kembali

Pesan Gender dalam film Aladdin 2019 = Gender messages in The Aladdin film 2019

Sarah Refihana Salim; Ade Solihat, supervisor; Maman Lesmana, examiner; Bastian Zulyeno, examiner (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020)

 Abstrak

Tulisan ini bertujuan mengungkapkan adanya pesan kesetaraan gender dalam sebuah film live-action berjudul Aladdin yang dirilis oleh Walt Disney Picture pada 2019. Film hasil karya rumah produksi barat ini menarik untuk dikaji karena mengangkat sebuah potret budaya masyarakat Arab, yaitu sebuah sastra klasik Timur Tengah. Cerita dalam film Aladdin diambil dari sebuah kisah berjudul Alaa ‘Uddīn wal Miṣbaḥus Siḥr, yang merupakan salah satu kisah dari folklor terkenal asal Timur Tengah, Alfu Laylah wa Laylah atau Seribu Satu Malam. Penulis berhipotesa bahwa film Aladdin 2019 bertujuan menyampaikan pesan-pesan barat melalui sebuah film berlatar belakang dunia Arab, yaitu sebuah pesan kesetaraan gender melalui tampilan dominan Putri Jasmine dalam film Aladdin. Untuk membuktikan hipotesis penulis, adegan di dalam film Aladdin dianalisis dalam sebuah metode analisis semiotika menggunakan teori semiotika Roland Barthes dan teori gender. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa teori semiotika Roland Barthes dan teori gender sesuai untuk mengungkap mitos gender dalam dunia Arab yang ditampilkan dalam film serta pesan kesetaraan gender dalam film Aladdin 2019.

This paper aims to reveal the messages of gender equality in a live-action film entitled Aladdin which was released by Walt Disney Picture in 2019. The film produced by a western production house is interesting to be analyzed because it raises a cultural portrait of Arab society, which is Middle Eastern classical literature. The story in the film Aladdin is taken from a story called Alaa ‘Uddīn wal Miṣbaḥus Siḥr, which is one of the stories of the famous folklore from the Middle East, Alfu Laylah wa Laylah or One Thousand and One Nights. The author hypothesizes that the Aladdin 2019 film aims to convey the western messages through a film set in the Arab world, which is a gender messages through the dominant appearance of Princess Jasmine in the Aladdin film. To prove the author's hypothesis, the scenes in Aladdin film are analyzed in a semoiotic analysis method using Roland Barthes's semiotic theory and gender theory. The results of this study state that Roland Barthes's semiotic theory and gender theory are suitable for exposing gender myths in the Arab world displayed in films as well as the messages of gender equality in the 2019 Aladdin film.

 File Digital: 1

Shelf
 MK-Sarah Refihana Salim.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : MK-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : 33 pages : illustration
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
MK-Pdf TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20508751