Asuransi saving plan merupakan salah satu variasi dari Produk Asuransi Yang Dikaitkan Dengan Investasi (PAYDI) yang ada di Indonesia saat ini. Produk ini memberikan manfaat asuransi dan manfaat investasi dalam satu polis yang sama. Belum terdapat pengaturan yang tegas mengenai produk ini secara spesifik. Sehingga, timbul permasalahan terkait kesesuaian saving plan dengan peraturan perundang-undangan perasuransian, pola pertanggungan risiko investasinya, dan proses seleksi risiko dalam penutupan asuransinya. Maka dari itu, Penulis meneliti peraturan-peraturan, spesimen polis saving plan, hingga literatur-literatur untuk menganalisis kesesuaian produk saving plan dengan hukum perasuransian Indonesia, mekanisme pertanggungan risiko dalam PAYDI secara umum dan saving plan secara khusus, dan proses seleksi risiko yang dilakukan dalam saving plan. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif yang menggunakan metode penelitian deskriptif analitis. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa produk saving plan tidak sepenuhnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perasuransian. Risiko investasi dalam saving plan yang ditanggung oleh perusahaan asuransi menyebabkan minimnya transparansi dari perusahaan asuransi terkait pengelolaan dana investasi tersebut, yang dapat berujung pada kerugian bagi pihak perusahaan dan pemegang polis. Hal tersebut ditambah dengan periode investasi yang singkat serta imbal investasi yang besar juga membuat saving plan rawan digunakan sebagai sarana pencucian uang. Oleh karena itu, perlu diatur ketentuan mengenai PAYDI secara lebih komprehensif, dilakukannya peninjauan ulang oleh Otoritas Jasa Keuangan terhadap produk saving plan, dan diperketatnya proses seleksi risiko dalam saving plan. Saving Plan insurance is a variation of Investment-Linked Insurance Products or Produk Asuransi Yang Dikaitkan Dengan Investasi (PAYDI) that has been existed in Indonesia today. The product provides insurance benefits and investment benefits in the same policy. There are no explicit regulations regarding this product specifically. Problems arises due to the concept of investment risk coverage and the risk selection/underwriting phase in policy coverage process of saving plan. Therefore, the author examines the regulations, saving plan policy specimens, and related literature to analyze the suitability of saving plan products with Indonesian insurance laws, the risk coverage mechanism in PAYDI in general and saving plan specifically, and the risk selection process carried out in saving plan. This research is a normative legal research using descriptive analytical research method. In this study, it was found that the saving plan product did not fully comply with the provisions of the insurance regulations. The coverage of investment risks in saving plans by insurance companies causes a lack of transparency from insurance companies, especially on the investment assets management, which can lead to losses for both the company and policyholders. This coverage, coupled with a short investment period and large investment returns also makes saving plans prone to be used as a means of money laundering. Therefore, it is necessary to regulate the provisions on PAYDI more comprehensively, conduct a review on the saving plan product by the Financial Services Authority or Otoritas Jasa Keuangan, and strengthen the underwriting process in the saving plan. |