Kadar Lysozyme Saliva pada anak Early Childhood Caries (ECC) dan bebas karies usia 3-5 tahun = Salivary Lysozyme levels in Early Childhood Caries (ECC) and caries-free children aged 3-5 years
Winanda Annisa Maulitasari;
Eva Fauziah, supervisor; Heriandi Sutadi, supervisor; Sarworini Bagio Budiardjo, examiner; Margaretha Suharsini Soetopo, examiner; Mochamad Fahlevi Rizal, examiner
(Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020)
|
Latar Belakang: Early Childhood Caries (ECC) merupakan salah satu penyakit kronismultifaktorial yang sering terjadi pada anak usia pra sekolah. Data penelitianmengatakan sebanyak 65% anak usia 3-5 tahun mengalami ECC dan pada sebuahpenelitian di Jakarta tahun 2016 menunjukkan indeks def-t sebesar 7,5 pada anak usia 5tahun sedangkan pada penelitian yang dilakukan di Bandung pada tahun 2017didapatkan indeks def-t sebesar 7,04. Berdasarkan RISKESDAS tahun 2018, sebanyak81,5% anak mengalami karies dengan indeks def-t sebesar 6,2 pada anak usia 3-4 tahundan indeks def-t sebesar 8,1 pada anak usia 5 tahun. Dalam terjadinya ECC, salah satufaktor yang berperan dalam proteksi dari terjadinya karies gigi adalah saliva yang didalamnya terkandung protein saliva seperti lysozyme yang berperan dalam mekanismeproteksi rongga mulut dari bakteri Gram-positif. Pada beberapa penelitian, kadarlysozyme saliva berhubungan dengan skor def-t. Tujuan: Menganalisis perbedaan kadarlysozyme saliva pada anak ECC dan bebas karies usia 3-5 tahun serta berdasarkantingkat karies. Metode Penelitian: Penelitian merupakan potong lintang analitik secaralaboratorik. Subjek penelitian adalah 14 anak ECC dan 14 anak bebas karies usia 3-5tahun yang memenuhi kriteria inklusi. Sampel whole saliva tanpa stimulasidikumpulkan dari subjek penelitian kemudian dilakukan pengukuran kadar lysozymedengan uji ELISA teknik sandwich. Hasil: Kadar lysozyme saliva pada anak ECC lebihtinggi daripada kelompok anak bebas karies serta kadar lysozyme saliva pada anakdengan tingkat karies tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok anak dengantingkat karies rendah, secara statistik dinyatakan bahwa terdapat perbedaan bermaknaantara kadar lysozyme saliva anak ECC dan bebas karies usia 3-5 tahun (p < 0,05).Kesimpulan: Kadar lysozyme saliva lebih tinggi pada anak ECC dibandingkan denganbebas karies usia 3-5 tahun dan peningkatan kadar lysozyme saliva terjadi pada anakdengan tingkat karies tinggi. Background: Early Childhood Caries (ECC) is one of common chronic multifactorialdiseases affecting preschool children. Previous study showed 65% of children aged 3-5years experience ECC and a research in Jakarta in 2016 showed def-t index of childrenaged 5 years was 7.5. According to research in Bandung in 2017 showed def-t indexwas 7.04. Based on Basic Health Research in Indonesia (RISKESDAS) in 2018, 81.5%of children experienced caries with def-t index 6.2 in children aged 3-4 years and 8.1 inchildren aged 5 years. In the occurrence of ECC, one of the factors that play role in theprotection of dental caries is saliva, which contains salivary protein such as lysozymethat play a role in the mechanism of protecting oral cavity from Gram-positive bacteria.In several studies, salivary lysozyme levels were associated with def-t score. Objective:To analyze differences in salivary lysozyme levels in ECC and caries-free children aged3-5 years and based on caries levels. Methods: This study is a laboratory analyticalcross-sectional study. Subjects were 14 ECC children and 14 caries-free children aged3-5 years that in line with the inclusion criteria. Unstimulated whole saliva werecollected from subjects. Salivary lysozyme levels were measured by ELISA sandwichmethod. Results: Salivary lysozyme levels in ECC children was higher than in cariesfreeand salivary lysozyme levels in children with high caries level higher than inchildren with low caries level, it was statistically stated that there was a significantdifferences between the levels of lysozyme in children with ECC and caries-freechildren aged 3-5 years (p < 0.05). Conclusion: Salivary lysozyme levels were higher inECC children compared to caries-free children aged 3-5 years and increased levels ofsalivary lysozyme occurred in children with high caries level. |
SP-Winanda Annisa Maulitasari.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | SP-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xiv, 42 pages : illustration + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
SP-pdf | 16-21-33681853 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20509099 |