Karies gigi adalah salah satu penyakit menular kronis yang palingumum pada anak-anak usia prasekolah. Bentuk agresif karies gigi pada gigi sulung anakdi bawah, sampai dengan usia 71 bulan disebut dengan Early Childhood Caries (ECC).Indonesia melaporkan prevalensi dan keparahan ECC yang tinggi hingga mencapai angka90%. DKI Jakarta memiliki prevalensi sebesar 81,2%. Faktor risiko utama ECC yaituhost (gigi dan saliva), mikroorganisme kariogenik, dan karbohidrat (substrat).Mikroorganisme kariogenik yang berperan yaitu Streptococcus mutans. Penelitian diJakarta pada anak usia 3-5 tahun yang memiliki karies, menunjukkan bahwa serotipe fmerupakan jenis yang paling banyak di temukan (85,5%), diikuti dengan serotipe c(74,2%), serotipe e (22,6%) dan serotipe d (19,4%). Penelitian lainnya di Jakartamenemukan bahwa kombinasi serotipe c dan f lebih tinggi pada anak yang memilikikaries. Streptococcus mutans serotipe c dan f berperan dalam patogenesis karies gigi, haltersebut sesuai dengan tingginya tingkat karies gigi di Indonesia. Salah satu faktor hostyaitu saliva, merupakan cairan tubuh yang kompleks yang terdiri dari unsur-unsurorganik dan anorganik yang penting untuk kesehatan rongga mulut. Komposisi proteinsaliva seperti Lactoferrin sangat penting karena memiliki kemampuan antibakteri sertaberperan dalam sistem imun bawaan dan adaptif. Tujuan penelitian ini adalah untukmenganalisis kadar Lactoferrin saliva antara anak Early Childhood Caries (ECC) danbebas karies pada usia 3-5 tahun. Metode penelitian: Desain penelitian ini adalah potonglintang analitik secara laboratorik. Penelitian ini dilakukan pada 14 anak dengan ECCdan 14 anak bebas karies. Saliva didapat dari seluruh subjek dan kadar LF diukurmenggunakan metode ELISA sandwich. Hasil: Analisis data menggunakan uji MannWhitney U menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antara kadar Lactoferrin anakECC dan anak bebas karies dengan nilai p=0,006 (p<0,05). Kesimpulan: KadarLactoferrin saliva anak Early Childhood Caries (ECC) lebih tinggi dari anak bebas kariesyang menunjukkan bahwa Lactoferrin dapat menjadi indikator peningkatan risiko EarlyChildhood Caries (ECC).Backgrounds: Dental caries is one of the most common chronic infectious diseases inpreschool children. The aggressive form of dental caries in the primary teeth of childrenunder and up to the age of 71 months is called Early Childhood Caries (ECC). Indonesiareports a high prevalence and severity of ECC (90%). DKI Jakarta has a prevalence81.2%. The main risk factors for ECC are hosts (teeth and saliva), cariogenicmicroorganisms, and carbohydrates (substrates). The cariogenic microorganisms thatplay a role are Streptococcus mutans. Research in Jakarta on children aged 3-5 years whohad caries, showed that serotype f was the most common type (85.5%), followed byserotype c (74.2%), serotype e (22.6%) and serotype d (19.4%). Another study in Jakartafound that the combination of serotypes c and f was higher in children with caries.Streptococcus mutans serotypes c and f play a role in the pathogenesis of dental caries,which is consistent with the high level of dental caries in Indonesia. One of host factor,saliva, is a complex body fluid consist of organic and inorganic elements that areimportant for oral health. Salivary protein such as Lactoferrin is very important becauseit has antibacterial ability and plays an important role in innate and adaptive immunesystem. The purpose of this study is to analyze Lactoferrin levels between EarlyChildhood Caries (ECC) and caries-free children aged 3-5 years. Methods: The designof this study is cross-sectional analytical laboratory. This study was conducted on 14children with ECC and 14 caries-free children. Saliva were taken from all subjects and theLactoferrin levels were measured using ELISA sandwich method. Results: Data analysisusing the Mann Whitney U test showed that there were significant differences betweenthe levels of salivary Lactoferrin in children with ECC and caries-free children with pvalue0,006 (p<0,05). Conclusion: Salivary Lactoferrin levels in Early ChildhoodCaries (ECC) were higher than caries-free children which indicate that Lactoferrin canbe an indicator of an increased risk of Early Childhood Caries (ECC). |