Dalam 7 dekade terakhir, perkembangan dari dimensi dari kapal container berlangsung dengan sangat cepat. Agar dapat memfasilitasi kapal-kapal tersebut, Pelabuhan mengembangkan infrastruktur mereka dari memasang kran gantri sampai mengeruk dasar laut. Tesis ini menangkap fenomena tersebut dan melihat bagaimana Pelabuhan beradaptasi dari kemunculan kapal container Post Panamax, yaitu kapal container yang memiliki efisiensi tinggi. Penelitian ini menggunakan variabel eksogen, yakni, kedalaman awal Pelabuhan sebelum kemunculan kapal container Post Panamax di tahun 1988. Kami menemukan bahwa Pelabuhan yang memiliki kedalaman sama dengan atau lebih dari 13,716 meter memiliki pengaruh signifikan terhadap apakah Pelabuhan tersebut akan mengakomodasi kapal kontainer Post Panamax pada saat ini. Hal baru dari tesis ini bukan terletak pada hasilnya, tetapi pada potensi dari variabel eksogenus yang digunakan dimana hasilnya signifikan dan kuat sehingga dapat digunakan untuk menghitung hubungan sebab-akibat dari perdagangan yang tidak pernah dilakukan secara layak sebelumnya.
Rapid development of Container Ship Dimension in last 7 decades is shocking. To adapt with that change, Ports are developing their infrastructure from installing gantry crane to dredge their sea floor. This thesis is catching that phenomenon to see how Ports adapt to Post Panamax container ship that built for efficiency using exogenous variable of Ports original depth. We find that Ports that have original depth more or equal to 13.716 meters is significantly affected Port to accommodate Post Panamax container ship now. The novelty of this research is not the result, but the potential of using the exogenous variable, which is significant and robust to estimate the causality of trade that never has been done properly before. |