Penurunan kesehatan klien lanjut usia/lansia yang dirawat di rumah sakit seringkali terlambat diketahuioleh perawat. Mendeteksi adanya masalah kesehatan yang kemudian menentukan klien mengalamikemunduran kondisi kesehatan selama dalam perawatan belum dapat dilakukan dengan cepat. Kondisiini terjadi karena banyaknya instrumen yang harus diisi oleh perawat untuk dapat menentukan masalahkeperawatan klien dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikannya. Penelitian inibertujuan untuk mengembangkan instrumen deteksi kemunduran kesehatan lansia dan pemodelanteoritisnya yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan saat memberikan asuhan keperawatanklien di Rumah Sakit. Penelitian ini diawali dengan studi literatur, identifikasi instrumen yangdigunakan Rumah Sakit untuk menapis masalah kesehatan lansia yang dirawat, me n g konsultasikani n s t r ume n k e p a d a 7 orang pakar akademisi dan praktisi dari berbagai keilmuan terkait,dilanjutkan dengan menggunakan metode cross sectional untuk uji construct validity dengan analisamenggunakan Confirmatory Factor Analysis. Uji model teoritis kemunduran kesehatan lansia dilakukandengan menggunakan Structural Equation Modelling pada 469 klien geriatri dari empat Rumah SakitUmum Daerah (2 Kabupaten dan 2 Kota). Analisa data menggunakan software MPlus dari Muthen andMuthen versi 8.1. Hasil penelitian ini adalah instrumen deteksi kemunduran kesehatan lanjut usiaatau IDeKu Ke Lansia dan pemodelan teoritis kemunduran kesehatan lansia di rumah sakit Indonesiayang komprehensif dan meliputi penilaian aspek fisik, kognitif-mental, sosial dan spiritual. Hasilpenelitian menjelaskan bahwa aspek f isik berdampak langsung terhadap kemundurankesehatan lansia (koefisien RMSEA < 0,05; CI 95%: < 0,05; probability RMSEA > 0,05; CFI 0,846;TLI 0,801) atau memenuhi kriteria unidimensional dan fit. Tanda-tanda vital (frekuensi nadi danpernafasan), hasil pemeriksaan gula darah sewaktu, usia dan riwayat pendidikan merupakan indikatoryang secara langsung mempengaruhi kemunduran fisik. Kemunduran fisik berpengaruh langsungterhadap masalah status gizi, aktifitas sehari-hari, kemunduran aspek kognitif-mental, dan aspek sosial.Jenis Kelamin berdampak tidak langsung untuk terjadinya kemunduran fisik melalui mediatorkemunduran aspek sosial dan riwayat pekerjaan. IDeKu Ke Lansia merupakan instrumen pertama diIndonesia yang secara valid dan reliabel mampu mengukur kemunduran kesehatan lansia secaramenyeluruh yaitu meliputi bio-psiko-sosio dan spiritual. Pengembangan instrumen ini dirancang untukmemudahkan perawat dalam mengambil keputusan klinik secara cepat dalam memberikan asuhankeperawatan. IDeKu Ke Lansia memiliki keunggulan sederhana, dapat dilakukan dengan cepat danmampu menilai kondisi kesehatan lansia secara komprehensif. IDeKu Ke Lansia diharapkan mampumenguraikan kompleksitas masalah keperawatan selama lansia dalam perawatan, terutama dalammendeteksi masalah kesehatan lansia saat klien masuk ruang rawat inap di Rumah Sakit. Instrumen inidapat diubah dalam bentuk digital agar semakin memudahkan perawat untuk mengambil keputusanklinis dalam pemberian asuhan keperawatan klien lansia yang dirawatnyaThe deterioration of elderlys health status is often seen through by nurses. Detecting a health problemto determine if the client goes under a deterioration during the care could not be done quickly yet. Thishappens due to the time taken for many instruments a nurse has to fill out to determine the problem.This research aims to develop the instrument to detect the elderlys health deterioration and itstheoretical model as the means to make the decisions on nurse care in hospitals. This research is donewith literature study, instruments identification on what has already used in the hospitals, consultationwith seven academic and practitioner experts from the related studies, followed by cross sectionalmethod to test out the construct validity with Confirmatory Factor Analysis. The theoretical model teston elderlys health deterioration was conducted with Structural Equation Modelling on 469 geriatricclients from State Hospitals (2 districts and 2 cities). Data analysis was done by MPlus software fromMuthen and Muthen ver.8.1. The result would be an elderly health deterioration detection instrumentor IDeKu KE Lansia and the a comprehensive theoretical model on elderlys health deterioration inhospitals in Indonesia, including the assessments of physical, cognitive-mental, social and spiritualaspects. The result shows that physical aspect is directly affecting on the deterioration (coefficientRMSEA < 0,05; CI 95%; < 0,05; probability RMSEA > 0,05; CFI 0.846; TLI 0,801) or to fulfil the fitand unidimensional criteria. Vital signs (pulse and breathing frequency), blood sugar test result, age,and educational background are the indicators that directly affect the physical deterioration. Thephysical deterioration would directly affect the nutritional status, daily activities, setbacks on cognitivemental,and social aspect. Gender does not directly affect the physical deterioration through themediator of social aspect and educational background. IDeKu Ke Lansia is the first valid and reliableinstrument in Indonesia to measure the overall elderlys health deterioration including bio-psycho-socioand spiritual. The development of this instrument is designed to let the nurse easily make a clinicaldecision during the care. IDeKu Ke Lansia has a simple distinction, it could quickly andcomprehensively determine the elderlys health condition. IDeKu Ke Lansia is expected to disentanglethe complexity of elderlys health status during the care especially in detecting the problem at the timewhen the elderly was admitted to the hospital. This instrument could be altered into digital form so thatit could be easily used by the nurse in taking clinical decisions during the elderly care. |