OA menjadi model baru dalam proses komunikasi ilmiah. Dalam berbagai penelitian menunjukkan bahwa OAmemberikan dampak meningkatnya penelitian dengan memberikan akses pada artikel secara gratis untuk semua orang yang tertarik. Gerakan OA tidak hanya terbatas pada proses penyebaran dan promosi karya dari komunitas penelitian, namun telah berkembang pada repositori institusi individu, arsip elektronik dari hasil penelitian staf yang bekerja pada institusi tersebut.Beberapa perpustakaan akademik mulai mengembangkan Open Access Institutional Repository (OAIR). Seiring dengan perkembangan OAIR, civitas akademika dituntut untuk produktif dalam melakukan publikasi ilmiah. Perkembangan OAIR dan publikasi ilmiah merupakan komponen yang sangat penting dalam komunikasi ilmiah. Penelitian ini bertujununtuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara ketersediaan dan keteraksesan OAIR dengan produktivitas ilmiah dosen. Metode penelitian ini adalah kuntitatif deskriptif. Responden berjumlah 70 orang dosen dari 3 Perguruan Tinggi yang mendapatkan SINTA Awards 2018 yaitu Universitas Indonesia, UIN Sunan Gunung Djati dan Poltekkes Kemenkes II Jakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dalam bentuk online maupun offline. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa ketersediaan dan keteraksesan pada sistem OAIR mendapat nilai koefesien korelasi berganda sebesar 0,812 dan nilai signifikansi sebesar 0,000, sehingga terdapat pengaruh positif dan memiliki hubungan yang sangat kuat terhadap produktivitas ilmiah pada kalangan dosen. |