Implementasi stimulan reward and punishment pada kurikulum pendidikan antikorupsi
Praise Juinta W.S. Siregar, Nikki Tirta (Komisi Pemberantasan Korupsi, 2020)
|
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam upaya pencegahan tindak pidana korupsi. Namun kurikulum pendidikan tanpa disertai kultur masyarakat yang kooperatif tidak akan pernah berdampak serius. Pembentukan kultur ini perlu stimulan, dan dalam artikel ini kami menawarkan konsep Perilaku Sosial George Homans dan Interaksionis Simbolik George Herbert Mead sebagai alternatif pendekatan kepada permasalahan yang ada. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif melalui pendekatan studi literatur. Hipotesis kami adalah kurangnya penghargaan (reward) terhadap individu yang berani bersikap antikorupsi merupakan salah satu penyebab dari minimnya kultur tersebut terbangun di tengah masyarakat. Mereka yang berani menjalankan nilai-nilai dasar antikorupsi justru sering mendapatkan tekanan dari peer group. Hal ini memberikan stimulan yang negatif bagi implementasi nilai-nilai antikorupsi. |
No. Panggil : | 364 INTG 6:1 (2020) |
Entri utama-Nama orang : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi, 2020 |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
ISSN : | 2477118X |
Majalah/Jurnal : | INTEGRITAS: Jurnal Antikorupsi |
Volume : | Vol. 6, No. 1, Juni 2020: Hal. 153-168 |
Tipe Konten : | teks |
Tipe Media : | unmediated |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Akses Elektronik : | https://doi.org/10.32697/integritas.v6i1.634 |
Institusi Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 4 R. Koleksi Jurnal |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
364 INTG 6:1 (2020) | 08-21-326605464 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20512768 |