Keabsahan Hibah Untuk Salah Satu Ahli Waris Tanpa Sepengetahuan Ahli Waris Lainnya (Studi Kasus Putusan Pengadilan Agama Jakarta Selatan Nomor 1426/Pdt.G/2019/PA-JS). = The Validity of Grant for Several Heirs Unbeknownst to Other Heirs (Case Study of The South Jakarta Religious Court Verdict Number 1426/Pdt.G/2019/PA-JS).
Dhea Nada Safa Prayitno;
Winanto Wiryomartani, supervisor; Yuli Indrawati, examiner; Wirdyaningsih, examiner
(Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021)
|
Surat pernyataan hibah yang dibuat di bawah tangan dianggap belum memenuhi unsurpembuktian dari perbuatan hukum hibah. Hal ini dikarenakan dalam Pasal 37 ayat (1) PPPendaftaran Tanah mengatur bahwa peralihan hak atas tanah melalui hibah hanya dapatdidaftarkan apabila dapat dibuktikan dengan akta yang dibuat oleh PPAT. Dalam kasusPutusan Pengadilan Agama Jakarta Selatan Nomor 1426/Pdt.G/2019/PA-JS, penerimahibah merupakan keponakan dari penghibah yang telah ia anggap sebagai anaknya sendiridikarenakan tidak memiliki keturunan. Dalam gugatan, pihak ahli waris lainnyamenyatakan bahwa hibah dianggap tidak sah dikarenakan pada saat pemberiannyapenghibah sedang sakit dan tidak ada persetujuan seluruh ahli waris. Adapunpermasalahan yang diangkat dalam penelitian ini mengenai keabsahan surat pernyataanhibah yang dibuat untuk salah satu ahli waris tanpa sepengetahuan ahli waris lainnya sertaakibat hukum terhadap ahli waris lainnya dan proses balik nama di kantor pertanahan.Untuk menjawab permasalahan tersebut digunakan metode penelitian hukum normatif.Adapun analisa data dilakukan secara eksplanatoris. Hasil analisis adalah hibah yangdilakukan telah sesuai syarat dan rukun hibah yang ditentukan dalam KHI dan KHESsehingga surat pernyataan hibah dapat menjadi bukti yang sah atas perbuatan hukumhibah. Selain itu akibat hukum kepada ahli waris lainnya adalah hibah tersebut dapatdibatalkan karena melanggar Pasal 231 KHI atau berlaku pengembalian 2/3 harta yangmelebihi batas sebagaimana diatur dalam Pasal 726 KHES. Serta proses balik nama tetapdapat dilakukan dengan menjadikan salinan putusan sebagai pengganti dari Akta Hibahsebagaimana ditentukan dalam Pasal 27 ayat (2) PP Pendaftaran Tanah The letter of grant which privately drawn up is not comply with the provision ofauthenticationâs constituent of grant. Article 37 paragraph (1) of the IndonesianGovernment Regulation pertaining to Land Registration regulates that conveyance rightsof land through grant can only be registered if it proven by a deed made by Land DeedOfficial. The case as stated in the South Jakarta Religious Court Verdict Number1426/Pdt.G/2019/PA-JS recount about the grantee acting in their capacity as the granterâsnephew and considered as her own child by reason of not having descendant. Within thepleading, the other heirs affirmed that grant made in 1993 between the granter and thegrantee was invalid. It caused by the time of the granting, the granter went through someillness and there was no approval from all heirs. The issues raised in this study regardingto the validity of the letter of grant which made for several heirs unbeknownst to otherheirs along with the legal consequences toward other heirs as well as the transfer of landownership in Municipal Land Office. A normative legal research method is utilize toresponse those issue. While the data analysis will carry out in explanatory research. Theresult of this analysis is the implementation of grant according to the case has beenappropriate with the provisions and pillars specified in the Islamic and Sharia EconomyLaw Compilation in Indonesia. Therefore, the letter of grant could be a validauthentication to prove grant legal action. Furthermore, the legal consequences to otherheirs is that the grant could be voidable arising out of its contravene to Article 231 of theIndonesian Islamic Law Compilation or reversion of the exceeds limits part as specifiedin Article 726 of the Indonesian Sharia Economy Law Compilation. Besides, the transferof land ownership could be settled by using the copy of the verdict as a replacement ofgrant deed as specified in Article 37 paragraph (2) of Indonesian Government Regulationon Land Registration |
T-Dhea Nada Safa Prayitno.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xii, 104 pages : illustration ; appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T-Pdf | 15-21-791374094 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20512888 |