Latar belakang: Populasi di Asia memiliki beberapa faktor risiko periodontitis terkaitanatomi dan mikroorganisme dalam rongga mulutnya. Periodontitis merupakan ancamanbesar terhadap kesehatan mulut dan dapat menimbulkan gejala perubahan klinis sepertimunculnya tanda-tanda inflamasi serta terjadinya peningkatan pocket probing depth(PPD) dan clinical attachment loss (CAL) yang dapat menyebabkan rasa tidak nyamanpada penderitanya baik dalam aspek fisik, psikologis, maupun sosial. Tujuan: Untukmenganalisis pengaruh terapi periodontal terhadap nilai OHRQoL pada penderitaperiodontitis di Asia dari studi yang menggunakan kuesioner OHIP-14. Metode: Ujimeta-analisis serta penyusunan systematic review (PROSPERO CRD42020203254)dengan pencarian literatur pada online database yaitu PubMed, Scopus, dan EBSCO.Studi yang diidentifikasi kemudian melalui tahapan skrining, penilaian eligibilitas, daninklusi menggunakan pedoman Preferred Reporting Items for Systematic Reviews andMeta-Analyses (PRISMA). Hasil: Sebanyak enam studi memenuhi kriteria inklusi untukdilakukan systematic review dan empat studi dengan intervensi terapi periodontal nonbedahdiikutsertakan dalam meta-analisis. Analisis kuantitatif dilakukan pada tigarentang waktu follow-up yaitu minggu ke-1 dan 2 dengan mean difference [95% CI]: -13,31 [-33,71 ; 7,10], minggu ke-4 dan 5 dengan mean difference [95% CI]: -16,12 [-35,27 ; 3,03], serta minggu ke 9 hingga 12 dengan mean difference [95% CI]: -4,14 [-6,85 ; -1,43]. Kesimpulan: Terapi periodontal dapat meningkatkan OHRQoL penderitaperiodontitis di Asia. Peningkatan tersebut dapat terlihat paling signifikan pada mingguke-4 dan 5 pasca terapi. Background: Asians have periodontitis risk factors regarding to the anatomy andmicroorganisms found in their oral cavity. Periodontitis is one of the most prevalentdiseases that affects the oral cavity, causing several symptoms such as inflammation andincrease in pocket probing depth (PPD) and clinical attachment loss (CAL). Symptomscaused by periodontitis may cause discomfort in some aspects of life such as physical,psychological, and social aspect. Objective: To analyze the impacts of periodontaltherapy on OHRQoL in periodontitis patients in Asia from studies using OHIP-14questionnaire. Methods: Meta-analysis and systematic review (PROSPEROCRD42020203254) of the studies obtained from three databases (PubMed, Scopus, andEBSCO). Identified studies were screened and assessed following the PreferredReporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses (PRISMA) guidelines.Results: From 641 studies retrieved, six met the criteria for qualitative analysis. Studiesusing non-surgical periodontal treatment are also included for meta-analysis. Quantitativeanalysis were conducted by categorizing the follow-up period into three groups: 1-2weeks follow-up with mean difference [95% CI]: -13.31 [-33.71 ; 7.10], 4-5 weeksfollow-up with mean difference [95% CI]: -16.12 [-35.27 ; 3.03], and 9-12 weeks followupwith mean difference [95% CI]: -4.14 [-6.85 ; -1.43]. Conclusion: Periodontal therapycan enhance the OHRQoL of periodontitis patients in Asia. The most significant impactcan be seen on the follow-up period of 4-5 weeks |