FUNGSI HIDROLOGI RUANG TERBUKA HIJAU (Studi Kasus di Daratan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta) = HYDROLOGY FUNCTION OF GREEN OPEN SPACE (Case Study on The Mainland of Jakarta Capital City Province)
Elsa Herda Adeline;
Hasibuan, Hayati Sari, supervisor; Setyo Sarwanto Moersidik, supervisor; Wahyu Mulyana, examiner; Vera Revina Sari, examiner; Dwi Nowo Martono, co-promotor
(Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2021)
|
Peningkatan permukaan kedap air berbanding terbalik dengan infiltrasi sehinggameningkatkan terjadinya banjir. Permasalahan yang dihadapi Jakarta adalah belumtercapainya target Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebesar 30% serta masih sedikitnyastudi tentang aspek hidrologi RTH. Tujuan penelitian ini menganalisis kontribusiRTH sebagai tempat cadangan air dan membantu meminimalkan limpasan.Penelitian ini menggunakan metode gabungan dengan analisis kuantitatifmenggunakan Horton, Thornthwaite-Mather & Ffolliot, sedangkan analisiskualitatif dengan Actor Network Theory. Untuk hasil didapatkan bahwa areaimbuhan atau lepasan lebih berperan dalam menentukan lokasi cadangan airdibandingkan dengan tekstur tanah. Untuk aktor DSDA, DCKTRP dan DLH adalahaktor kunci, Bappeda sebagai penghubung, sedangkan DPHK dan Inisiator sebagaialiansi potensial. Kesimpulan RTH optimal melalui integrasi RTH dan RuangTerbuka Biru menggunakan bioretention Increasing the surface of the impermeable is inversely proportional to infiltration,thereby increasing flooding. The problems faced by Jakarta are the 30% GreenOpen Space (GOS) target has not been achieved, as well as the lack of studies onthe hydrological aspects of GOS. The purpose of this study was to analyze thecontribution of GOS for water reserves and help minimize runoff. This study useda combined method with quantitative analysis uses Horton, Thornthwaite-Mather& Ffolliot, while the qualitative analysis with Actor-Network Theory. The resultsshow that the recharge or detachment area plays a more critical role in determiningthe location of water reserves compared to the texture of the soil. The DSDA,DCKTRP, and DLH actors are the key actors, Bappeda as the liaison, while theDPHK and the INITIATOR are potential alliances. Conclusion optimal GOSthrough integration of GOS and Blue Open Space uses bioretention |
T-Elsa Herda Adeline.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2021 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource (rdacarries) |
Deskripsi Fisik : | xxi, 155 pages : illustration ; appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T-Pdf | 15-21-54914371 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20513257 |