Perbandingan hubungan antara rute sentral dalam elaboration likelihood model dengan resiliensi jemaat megachurch di Kota Semarang (Studi eksperimen pada pesan komunikasi religius dan komunikasi sekuler) = The comparison of correlations between central route in elaboration likelihood model and resilience of megachurch congregations in The City of Semarang (Experimental study on religious and secular communication message).
Alexandro Daniel Marthin;
Ade Armando, supervisor; Billy K. Sarwono, examiner; Pinckey Triputra, examiner
(Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020)
|
Jemaat megachurch atau gereja raksasa adalah salah satu kelompok yang mengalami kesulitan hidup dan membutuhkan motivasi untuk memiliki sikap yang resilien di masa pandemi COVID-19. Resiliensi didefinisikan sebagai sikap seseorang yang tetap kuat ketika menghadapi krisis. Penelitian ini ingin mencari tahu jenis komunikasi apa, religius atau sekuler, yang lebih relevan dan dipersepsikan sebagai informasi yang berkualitas (karakteristik rute sentral dalam Model Elaborasi Kemungkinan) sehingga mengakibatkan resiliensi. Eksperimen dilakukan kepada delapan puluh jemaat megachurch di Kota Semarang dengan membaginya ke dalam dua kelompok eksperimen. Kelompok eksperimen 1 mendapatkan stimulus video komunikasi religius dan kelompok eksperimen 2 mendapatkan stimulus video komunikasi sekuler. Uji Mann-Whitney menunjukkan adanya perbedaan signifikan antar kelompok eksperimen. Kelompok eksperimen 1 yang mendapatkan stimulus video komunikasi religius secara konsisten memiliki nilai rata-rata peringkat relevansi pribadi, kualitas informasi, dan resiliensi yang lebih tinggi daripada kelompok eksperimen 2. Penelitian ini juga menemukan adanya hubungan yang kuat antara rute sentral dengan resiliensi kelompok eksperimen 1. Megachurch congregation is one of the groups that are facing hard times and need to be motivated to have resilient attitude in this pandemic time. Resilience is defined as one’s persistence attitude when facing a crisis. This study seeks to determine the type of communication, religious or secular, that is more relevant and more likely to be perceived as information with quality (the characteristics of central route in the concept of Elaboration Likelihood Model). An experimental study was conducted to eighty participants who are members of megachurches in Semarang and they were divided to two experimental groups. The experimental group 1 received a religious communication video stimulus and experimental group 2 was shown a secular communication one. The result from Mann-Whitney test indicates that there’s a statistically significant difference between experimental groups. The experimental group 1 that received religious stimulus had consistent higher mean rank in personal relevance, information quality, and resilience scores compared to experimental group 2. This study also finds there’s strong correlation between central route and resilience of participants in experimental group 1. |
S-Alexandro Daniel Marthin.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xv, 87 pages: illustration; appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia. |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-pdf | 14-21-960902076 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20513432 |