Sebagai salah satu produk budaya yang diproduksi dan dikonsumsi masyarakat, komik mengandung makna, dan mencitrakan sesuatu yang interpretasinya bisa dimaknai pembaca secara berbeda-beda. Menggunakan gabungan antara analisis naratif, kriminologi visual, dan analisis wacana kritis di bawah kerangka kriminologi budaya, skripsi ini mencoba untuk mengkaji penggambaran kekerasan simbolik berupa intimate partner violence, termasuk di dalamnya kekerasan seksual, yang terdapat pada total 59 dari 109 chapter dalam 3 judul manga BL. Penelitian ini menggunakan perspektif posmodern, artinya, penulis sebagai instrumen penelitian bebas menginterpretasi makna dalam teks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intimate partner violence dan kekerasan seksual digambarkan sebagai sesuatu yang romantis, sebagai salah satu jenis penyaluran rasa cinta yang tidak disampaikan melalui kata-kata, melainkan dengan tindakan. As one of cultural artifacts produced and consumed publicly, comic has its meaning pre-packaged and images which can be intepreted by its readers differently. Utilizing combination of narrative analysis, visual criminology, and critical discourse analysis under cultural criminological framework, this thesis attempts to analyze depictions of symbolic violence, namely intimate partner and sexual violence, on total of 59 of 109 chapters of 3 titles of BL mangas. This thesis is conducted using postmodern perspective, which means, the researcher, as one of research intrument, interprets meanings on text independently. Result of this study shows that intimate partner and sexual violence are represented as something romantic, as a kind of love that can only be conveyed by action. |