Makna Biru dalam Puisi Gebet dan Mein blaues Klavier Karya Else Lasker-Schueler = The Meaning of The Color Blue in Gebet and Mein blaues Klavier by Else Lasker-Schueler
Fiori Aivesa Violetta;
Dias Rifanza, supervisor; Lisda Liyanti, examiner; Muhammad Arie Andhiko Ajie, examiner
(Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, 2021)
|
Penelitian ini membahas tentang pemaknaan warna biru dalam dua buah puisi berbahasa Jerman karya Else Lasker-Schueler dengan menggunakan teori semiotik dari Saussure. Penggunaan tanda dalam puisi seperti warna adalah bukan sesuatu yang asing dalam sebuah karya sastra. Penggunaan tanda ini sering digunakan untuk menyampaikan sebuah pesan ataupun emosi dari sang penyair, terutama di era ekspresionisme. Namun, penggunaan tanda dalam sebuah karya dapat menimbulkan interpretasi yang berbeda-beda. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat pemaknaan warna biru dalam kedua puisi ini oleh sang penyair dan melihat alasan mengapa Lasker-Schueler menggunakan warna biru dalam kedua karya tersebut serta melihat bagaimana pemaknaan biru dalam budaya jerman dan dalam kedua puisi ini. Korpus data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua puisi karya Lasker-Schueler yang berjudul Gebet dan Mein blaues Klavier. Keduanya diterbitkan tahun 1943 dalam sebuah buku kumpulan puisi dengan judul Mein blaues Klavier. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa Lasker-Schueler memaknai warna biru dalam Gebet sebagai sesuatu yang positif yaitu harapan dan dalam Mein blaues Klavier sebagai kenangan bahagia dari masa kecilnya. This study discusses the meaning of blue in two German poems by Else Lasker-Schueler using the semiotic theory of Saussure. The use of signs in poetry like colors is not something unusual in a literary work. Sign in literature are often used to convey a message or emotion from the poet, especially in the era of expressionism. However, the use of signs in a literature work can also lead to different interpretations. Therefore, this study aims to see how the poet defines the meaning of blue in these two poems and to see the reasons behind the usage of blue in both works, and see how German culture interprets blue and how it relates to blue in these two poems. Corpus data used in this studyare two poems by Lasker-Schueler entitled Gebet and Mein blaues Klavier. Both poems were published in 1943 in a book under the title Mein blaues Klavier. The results from this study found that Lasker-Schueler interpreted the blue color in Gebet as something positive, hope, and in Mein blaues Klavier as a piece of a happy memory from her childhood. |
TA-Fiori Aivesa Violetta .pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | TA-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, 2021 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | v, 25 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
TA-pdf | 16-21-32396892 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20513663 |