Fokus filsafat akal budi dalam isu kesadaran lain berfokus pada asimetri antara pengetahuan tentang diri dan pengetahuan tentang kesadaran lain. Dengan kata lain, yang menjadi fokusnya adalah mengenai sumber dan justifikasi pengetahuan tentang kesadaran lain itu sendiri. Hal ini menemukan kebuntuan di level epistemologis, salah satunya adalah tantangan dari skeptisisme. Maka dari itu, untuk keluar dari kebuntuan tersebut, perlu sebuah alternatif untuk mengatasi problem epistemologis yang disasar oleh skeptisisme. Dengan mengafirmasi pemikiran Anil Gomes, skripsi ini mengangkat problem konseptual sebagai jawaban bagi kebuntuan problem epistemologis kesadaran lain. Pemindahan fokus menjadi pada problem konseptual membuka jalan bagi kita untuk memikirkan dan mengetahui kesadaran lain dalam bentuk pengetahuan dengan karakter nonevidensial dan non-perseptual, yang disebut pengetahuan ekspresif. Philosophy of mind, regarding the issue of other minds, focuses on the asymmetry of knowledge; between knowledge of self and knowledge of other minds. In other words, the focus is about source and justification for the knowledge of other minds itself. This encounters a deadlock on epistemological level, one of which is from skepticism. With that being said, there should be an alternative way to overcome the epistemological problem targeted by skepticism. By affirming Anil Gomes’s notion of knowledge of other minds, this thesis shifts the previous focus onto the conceptual problem of other minds. Raising the conceptual problem of other minds allows the inquiry to produce knowledge with distinct characteristics; non-evidential and non-perceptual, which is called expressive knowledge of other minds. |