:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Studi perbandingan perlakuan kimia serat TKKS dalam pembuatan microfibrilated cellulose = Chemical treatment comparison study of OPEFB fiber in the making of microfibrillated cellulose

Aqil Arrosid; Mochamad Chalid, supervisor; Sotya Astuningsih, examiner; Bambang Priyono, examiner (Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021)

 Abstrak

Penggunaan material berbasis ramah lingkungan semakin mengalami perkembangan pada dekade ini, salah satunya adalah penggunaan serat alam. Hal ini dikarenakan sifat serat alam yang mudah terurai di alam dalam waktu singkat, sifat kekuatan mekanisnya, dan ketersediaannya yang melimpah dialam. Salah satu sumber yang potensial untuk diolah adalah serat tandan kosong kelapa sawit (TKKS) untuk dijadikan penguat pada komposit. Untuk mengimbangi sifat penguat sintetis, serat TKKS harus dihilangkan komponen amorphousnya seperti lignin dan hemiselulosa sehingga serat memiliki kristalinitas yang tinggi dan kompatibilitas yang baik dengan matriks. Perlakuan secara kimia diperlukan untuk menghasilkan serat selulosa berukuran mikro atau microfibrilated cellulose dengan kristalinitas tinggi dan kompatibilitas yang baik. Perlakuan kimia ini meliputi tiga tahapan perlakuan kimia berbeda yaitu dengan kombinasi penggunaan NaOH, H2O2, dan CH3COOH. Hasil serat yang paling baik adalah melalui perlakuan perendaman asam peroksida (H2O2) dengan konsentrasi 20% dan dilanjutkan dengan perendaman menggunakan asam parasetat (C2H4O3) yang sebelumnnya melewati proses alkalinasi, yaitu menunjukan defibrilasi serat menjadi ukuran dimater sebesar 9 μm, dan menunjukan adanya pengurangan kandungan lignin dan hemiselulosa paling besar diantara tahapan perlakuan lain ditunjukan dengan indeks kristalinitas sebesar 88,7 %, serta mengalami peningkatan hidrofobisitas dibanding tahapan perlakuan lain yaitu dengan sudut kontak sebesar 37,472º.

The use of environmentally friendly materials has increasingly experienced developments in this decade, one of which is the use of natural fibers. This is due to the nature of natural fibers that are easily decomposed in nature in a short time, their mechanical strength, and also abundance in nature. One of the potential sources for processing is oil palm empty fruit bunches (OPEFB) to be used as reinforcement agent in composites. To compensate for the synthetic reinforcing properties, OPEFB fibers must have their amorphous components removed such as lignin and hemicellulose so that they have high crystallinity and good compatibility with the matrix. Chemical treatment is required to produce microfibrilated cellulose fibers with high crystallinity and good compatibility. This chemical treatment includes three different chemical treatment stages, namely the combination of using NaOH, H2O2, and CH3COOH. The best fiber yield is through the treatment of peroxide acid (H2O2) immersion with a concentration of 20% and followed by soaking using paracetic acid (C2H4O3) which previously passed through the alkalination process, which shows defibrillation of the fiber to a dimater size of 9 μm, and shows a largest reduction in content of lignin and hemicellulose among other treatment stages were indicated by a crystallinity index of 88.7%, and increased hydrophobicity compared to other treatment stages, indicated with a contact angle of 37,472º.

 File Digital: 1

Shelf
 S-Aqil Arrosid.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : viii, 39 pages : illustration
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S-pdf 14-22-05192830 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20513928