:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Analisa Mekanisme Kerusakan dan Penilaian Resiko Bejana Tekan Absorber, LP Flash Column, Rich Solution Heater pada unit CO2 Removal Plant = Damage Mechanism Analysis and Risk Assessment of Pressure Vessel Absorber, LP Flash Column, Rich Solution Heater atCO2 Removal Plant unit

Laksmana Putra Leuvinadrie; Johny Wahyuadi Soedarsono, supervisor; Sutopo, examiner; M. Yudi Masduky Sholihin, examiner; Alfian, examiner; Ahmad Zakiyuddin, examiner (Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020)

 Abstrak

Lapangan-X merupakan salah satu penyumbang gas terbesar di Jawa Barat, dimana
pelanggan gasnya merupakan perusahaan-perusahaan yang memberikan konstribusi
terhadap keberlangsungan perekonomian di pulau Jawa. Gas alam lapangan-X memiliki
kandungan CO2 dengan konsentrasi tinggi sebesar 23%, pengoperasian pemisahan CO2
removal dimaksudkan untuk mengurangi kandungan CO2 sehingga memiliki heating
value yang tinggi. Hal ini karena CO2 dengan kadar > 5% dapat mempengaruhi heating
value gas, toxicity dan sangat korosif khususnya pada pelanggan untuk memproses lebih
lanjut produknya. Pada proses pemurnian gas di lapangan-X, bejana tekan Absorber, LP
Flash Column dan Rich Solution heater memiliki peranan utama dalam proses absorbsi
CO2. Hasil analisa menunjukkan mekanisme kerusakan aktual bejana tekan dengan
standard amine treating pada API RP 571 memiliki perbedaan, khususnya mekanisme
kerusakan amine corrosion pada ketiga bejana tekan dan chloride stress corrsion cracking
pada LP Flash Column. Nilai corrosion rate tertinggi sebesar 0,604 mm/year pada tahun
2020 karena adanya peningkatan jumlah HCO3- dalam bentuk kondensasi asam (HSAS)
yang dapat bereaksi dengan Fe akibat perubahan temperatur proses melalui model
corrosion rate Y = -0,0556x + 4,6359 (head) dan Y = -0,0161x + 1,3682 (shell) pada
bejana tekan. Dari matriks kekritisan didapatkan 2 bejana tekan pada peringkat resiko
medium dan 1 bejana tekan medium high, sehingga respon inpeksi/maintenance yang
perlu dilakukan adalah bersifat corrective maintenance dengan interval setiap 6 tahun
sekali dan ruang lingkup inspeksi pada kategori medium. Model polynomial Y =
0,0007X2 – 0,0099X + 3,7452 (head) dan Y = 0,0005X2 – 0,0842X + 3,3876 (shell)
sebagai model prediksi amine corrosion rate pada temperatur rentang 40 s/d 1300C
menunjukkan perbedaan grafik antara aktual dan standard API RP 581, hal ini disebabkan
karena pada standard prediksi corrosion rate digunakan untuk amine treating pada sistem
H2S dan CO2 sedangkan pada grafik polynomial aktual digunakan untuk prediksi
corrosion rate untuk amine treating pada sistem CO2 tanpa adanya H2S.

Field-X is one of the largest gas contributors in West Java, where gas customers are
companies that contribute to the sustainability of the economy in Java. X-field natural
gas has a high CO2 content of 23%, the CO2 removal operation is intended to reduce the
CO2 content so that it has a high heating value. This is because CO2 with levels> 5% can
affect the heating value gas, toxicity and is very corrosive, especially for customers to
further process the product. In the gas purification process in field-X, the Absorber
pressure vessel, LP Flash Column and Rich Solution heater have a major role in the CO2
absorption process. The analysis results show that the actual damage mechanism of the
pressure vessel with the standard amine treating on API RP 571 has a difference,
especially the damage mechanism of amine corrosion in the three pressure vessels and
chloride stress corrosion cracking on the LP Flash Column. The highest corrosion rate value
is 0.604 mm / year in 2020 due to an increase in the amount of HCO3- in the form of acid
condensation (HSAS) which can react with Fe due to changes in process temperature
through the corrosion rate model Y = -0.0556x + 4,6359 (head) and
Y = -0.0161x + 1.3682 (shell) in the pressure vessel. From the criticality matrix, there
are 2 pressure vessels at the risk rating for medium and 1 pressure vessel for high medium,
so that the inspection / maintenance response that needs to be done is corrective
maintenance at intervals every 6 years and the scope of the inspection is in the medium
category. Polynomial model Y = 0.0007X2 - 0.0099X + 3,7452 (head) and
Y = 0.0005X2 - 0.0842X + 3,3876 (shell) as a prediction model for amine corrosion rate
at temperatures ranging from 40 to 1300C shows the difference in the graph between the
actual and the API RP 581 standard is because the prediction standard of corrosion rate
is used for amine treating in H2S and CO2 systems while the actual polynomial graph is
used for prediction of corrosion rate for amine treating in CO2 system without H2S.

 File Digital: 1

Shelf
 T-Laksmana Putra Leuvinadrie.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource (rdacarries)
Deskripsi Fisik : xi, 68 pages : illustration ; appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-22-06979844 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20514066