Latar Belakang: Bayi sangat prematur rentan terjadi retriksi pertumbuhan ekstrauterin yang berakibat gangguan neurodevelopmental. Hal ini dapat dicegah denganpemberian nutrisi parenteral agresif dini dan nutrisi enteral sesuai protokol nutrisibayi prematur. Tujuan pemberian nutrisi parenteral agresif dini adalah mencegahterjadinya katabolisme dan menjamin pertumbuhan yang sama dengan intrauteri.Pengukuran kecepatan pertumbuhan adalah salah satu metode pengukuranpertumbuhan untuk menilai status nutrisi pada bayi prematur. Nilai kecepatanpertumbuhan diukur pada usia 28 hari dikarenakan pada saat ini telah terjadipertumbuhan pesat setelah bayi kembali ke berat lahir.Tujuan: Mengetahui nilai kecepatan pertumbuhan usia 28 hari bayi sangat prematurdan atau bayi berat lahir sangat rendah serta faktor-faktor yang memengaruhinyasetelah mendapatkan protokol standar nutrisi bayi prematur yang berlaku di RSCM.Metode: Studi kohort prospektif dengan metode konsekutif sampling pada bayisangat prematur dan atau bayi berat lahir sangat rendah yang lahir di RSCM padabulan Februari sampai dengan November 2020.Hasil: Didapatkan 64 subjek penelitian yang diamati. Terdapat 33/64 (51,6%) subjekdengan transfusi berulang, 22/64 (34,4%) asidosis metabolik memanjang , 5/64(7,8%) EKN derajat II, 12/64 (18,8%) DAP Hs, 37/64 (57,8%) penyakit membranhialin derajat IV, 37/64 (57,8%) intoleransi minum, 55/64 (85,9%) SMK dan 9/64(14,1%) KMK. Rerata kecepatan pertumbuhan adalah 17,98 gram/kgBB/hari, SMK18,22 gram/kgBB/hari dan KMK 16,50 gram/kgBB/hari. Faktor yang palingmemengaruhi adalah asidosis metabolik memanjang dengan nilai p 0,01.Kesimpulan : Kecepatan pertumbuhan usia 28 hari bayi sangat prematur dan ataubayi berat lahir sangat rendah setelah mendapat protokol standar nutrisi bayiprematur RSCM adalah 17,98 gr/kgBB/hari. Asidosis metabolik memanjangmemengaruhi kecepatan pertumbuhan. Background: Very preterm infants are susceptible to extrauterine growth restrictionresulting in neurodevelopmental disorders. This can be prevented by providing earlyaggressive parenteral and enteral nutrition, aiming to prevent catabolism and ensuresimilar intrauterine growth. Growth velocity is a growth measurement method forassessing nutritional status in preterm infants, which is measured at 28 days of agesince it is the moment of rapid growth after the baby has returned to birth weight.Aims : To determine the growth velocity at 28 days of age for very preterm and/orvery low birth weight infants and assess affecting factors in applying the standardprotocol of preterm infant nutrition in Cipto Mangunkusumo Hospital (CMH).Methods: Prospective cohort study with consecutive sampling method on verypreterm and/or very low birth weight infants born in CMH since February toNovember 2020.Results: Among 64 subjects, the number of appropriate- and small-for-gestationalage(AGA and SGA) were 55 (85.9%) and 9 (14.1%), respectively. The associatedconditions were as following; sepsis with repeated transfusions (33/64, 51.6%),prolonged metabolic acidosis (22/64, 34.4%), grade II necrotizing enterocolitis (5/64,7.8%), hemodynamically-significant patent ductus arteriosus (12/64, 18.8%), gradeIV hyaline membrane disease (37/64, 57.8%), and feeding intolerance (37/64,57.8%). The mean growth velocity was 17.98 g/kg/day, specifically 18.22 g/kg/dayin AGA and 16.50 g/kg/day in SGA infants, respectively. The most influencing factorin applying nutritional protocol was prolonged metabolic acidosis (p value = 0.01).Conclusion: The growth velocity at 28 days of very preterm and/or very low birthweight infants after receiving standard nutritional protocol for preterm infants inCMH was 17.98 g/kg/day. Prolonged metabolic acidosis has significant influence ongrowth velocity. |