Akrilamida merupakan senyawa karsinogen dan neurotoksin yang dapatmenyebabkan berbagai gangguan kesehatan apabila dikonsumsi secara rutin,sehingga perlu dilakukan pengembangan sensor untuk senyawa akrilamida yangbisa diaplikasikan pada sampel makanan. Hingga saat ini, pengembangan DNAsebagai molekul pengenal dalam biosensor akrilamida telah banyak dilakukan. Dilain pihak, sifat nukleofilitas guanin dan adenin menunjukkan reaktivitas yang kuatdengan suatu spesi elektrofil. Pada penelitian ini, studi pengembangan biosensoruntuk mendeteksi senyawa akrilamida dilakukan dengan memanfaatkan basa purinmenggunakan pendekatan teknik komputasi dan elektrokimia. Simulasipenambatan molekul menunjukkan bahwa DNA beruntai ganda memiliki energibebas pengikatan Gibbs terendah dibandingkan dengan biomolekul lainnya dengannilai ΔGbinding -4,2759 kkal/mol. Karakterisasi menggunakan spektrometer UV-Visuntuk pembentukan adduct akrilamida dengan basa purin memperlihatkan adanyapergeseran panjang gelombang dari 260 menjadi 257 nm. Karakterisasi dengansiklik voltametri menggunakan elektroda boron-doped diamond menunjukanadanya puncak oksidasi yang tidak disertai puncak reduksi yang mengindikasibahwa reaksi yang terjadi adalah reaksi irreversible. Biosensor akrilamida berbasisguanin dan adenin menunjukan aktivitas katalitik dan selektivitas yang baik padarentang 0,2 – 1,0 μM dengan limit deteksi dan limit kuantifikasi mencapai 0,1907dan 0,6358 μM (R2= 0,9893) untuk guanin, dan pada rentang 0,1 – 1,0 μM denganlimit deteksi dan limit kuantifikasi mencapai 0,0486 dan 0,1619 μM (R2=0,9907)untuk adenin. Metode yang diusulkan digunakan untuk penentuan AA dalamsampel kopi, dan divalidasi dengan instrumentasi HPLC dengan hasil yang baik Acrylamide is a carcinogen and neurotoxin compound that can cause serioushealth problems if consumed frequently, so it is necessary to develop sensors foracrylamide compounds, especially those that can be applied to food samples. Untilnow, the development of DNA as a recognition molecule in acrylamide biosensorhas been extensively studied. On the other hand, the nucleophilicity properties ofguanine and adenine exhibit strong reactivity with an electrophile species. In thisresearch, the acrylamide biosensor was carried out using by utilizing purine basesthrough computational and electrochemical approaches. The molecular dockingsimulation revealed that double-stranded DNA has the lowest Gibbs binding freeenergy compared to other biomolecules with ΔGbinding value of -4.2759 kcal/mol.UV-Vis spectrometer characterization for the formation of acrylamide adducts withpurine bases showed a shift in wavelength from 260 to 257 nm. Cyclic voltammetryusing boron-doped diamond electrode’s results showed the presence of an oxidationpeak that was not accompanied by a reduction peak, which validated that thereaction was irreversible. The guanine and adenine based for acrylamide biosensorsshowed good catalytic activity and selectivity in the range 0.2–1.0 μM with limit ofdetection and limit of quantification reaching 0.1907 and 0.6358 μM (R2 = 0.9893)for guanine, and in the range 0.1–1.0 μM with limit of detection and limit ofquantification value of 0.0486 and 0.1619 μM (R2= 0.9907) for adenine. Theproposed method was performed for the acrylamide determination in coffeesamples and was validated by HPLC with good results |