Sejak tahun 2015, Syarikat Islam menarik diri dari politik praktis dan berfokus pada dakwah ekonomi umat. Fokus dalam penelitian ini ialah kiprah Syarikat Islam dalam mewujudkan dakwah ekonominya di tahun 2018-2020. Permasalahan dalam penelitian yaitu bagaimana konsep dakwah ekonomi Syarikat Islam dan bagaimana strategi Syarikat Islam dalam mengimplementasikan konsep dakwah ekonominya. Teori yang digunakan ialah teori dakwah yang dipaparkan oleh Yunan Yusuf dan M. Munir yang mengatakan bahwa dakwah hendaknya tampil secara aktual, kontekstual, dan faktual. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian kualitatif. Pengambilan data menggunakan metode wawancara dan kajian literatur. Hasil penelitian menemukan dua hal. Pertama, Syarikat Islam merumuskan sebuah konsep yang diberi nama Rumah Dakwah SI (Redaksi) yang diterapkan melalui tiga program, yaitu penyelenggaraan kajian dakwah, pelatihan inkubasi bisnis, dan program ekonomi yang teknisnya menyesuaikan basis ekonomi masing-masing wilayah cabang SI. Kedua, untuk mengimplementasikan konsep tersebut, Syarikat Islam membentuk sebuah badan otonom bernama Badan Pengembangan Ekonomi Syarikat Islam yang terdiri dari tim pengembangan distribusi dan perdagangan, tim pengembangan produksi pertanian, perikanan, dan peternakan serta tim investasi dan keuangan syariah. SI juga membentuk tim khusus untuk mengembangkan teknologi jaringan blockchain dan machine learning sebagai tindak lanjut dari program sistem pembayaran dan pasar daring. Since 2015, Syarikat Islam has withdrawn from practical politics and has focused on the economic da’wah of the Ummah. This research focuses on the gait of Syarikat Islam in realizing its economic da'wah in 2018-2020. The problem in this research is how SI’s concept of economic da’wah of the Ummah and how the SI strategy to implement it. The theory used is the theory of da'wah presented by Yunan Yusuf and M. Munir both of which said that preaching should be presented in an actual, contextual, and factual manner. This study used a qualitative research method. This study also uses both the interview method and literature review to collect data. There are two findings. First, the SI formulated a concept called the SI House of Economics and Da'wah (Redaksi) that applied through three programs, the implementation of da'wah studies, business incubation training, and economic programs that technically adjust the economic base of each SI branch area. Second, to implement this concept, Syarikat Islam established Economic Development Agency consists of a distribution and trade development team, a team for the development of agricultural, fishery, and livestock production as well as a team for Islamic investment and finance. SI also formed a specific unit to develop blockchain and machine learning as a follow-up to the online payment system and the online market program |