Hubungan Status Gizi dengan Gangguan Menstruasi pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia = Menstrual Disorders and Their Relationship with Nutritional Status Among Female Medical Students of Universitas Indonesia
Ichsan Fauzi Triyoga;
Tommy Gita Pratama, supervisor; Martina Wiwie, examiner
(Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020)
|
Status gizi telah terbukti berpengaruh pada sistem hormonal tubuh, sehingga dapat pula menjadi faktor penting untuk berkembangnya gangguan menstruasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis-jenis gangguan menstruasi yang terjadi pada mahasiswi kedokteran Universitas Indonesia dan apakah status gizi berperan di dalamnya. Hasil penelitian dikumpulkan dari kuesioner yang disebarkan melalui media sosial pada April 2020. Penelitian ini diikuti oleh 188 mahasiswa, mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga tahun kelima Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Data dianalisis menggunakan perangkat lunak IBM SPSS Statistics dan menggunakan berbagai uji statistik. Indeks massa tubuh menunjukkan hubungan yang bermakna dengan gangguan frekuensi menstruasi (P <0,05). Lingkar pinggang terbukti tidak berpengaruh terhadap gangguan frekuensi menstruasi, dismenore, gangguan lama menstruasi, dan gangguan kehilangan perdarahan menstruasi (P> 0,05 untuk semua nilai). Status gizi abnormal berdasarkan IMT nampaknya relatif banyak terjadi pada mahasiswi kedokteran Universitas Indonesia dan gangguan menstruasi yang ditemukan sangat banyak adalah gangguan kehilangan darah menstruasi dan dismenore. Status gizi yang dijadikan indikator IMT ternyata berhubungan dengan gangguan frekuensi menstruasi. Nutritional status has been proven to have an effect on the hormonal system of the body, thus it may also be an important factor to the development of menstrual disorders. This study was conducted to know the kinds of menstrual disorders that occur in female medical students of Universitas Indonesia and whether nutritional status plays a role in them. The results were collected from a questionnaire distributed through social media in April 2020. 188 students participated in the study, ranging from the first until the fifth year students of Faculty of Medicine, Universitas Indonesia. The data were analyzed using IBM SPSS Statistics software and using various statistical tests. Body mass index showed one significant relation with menstrual frequency disorder (P < 0.05). Waist circumference was proven to not have any effects towards menstrual frequency disorders, dysmenorrhea, menstrual duration disorders, and menstrual bleeding loss disturbance (P > 0.05 for all values). Abnormal nutritional status using BMI seems to be relatively prevalent among female medical students of Universitas Indonesia and menstrual disorders that were found to be highly prevalent were menstrual blood loss disturbance and dysmenorrhea, 68,4% and 67.1% respectively. |
S-Ichsan Fauzi Triyoga .pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020 |
Program Studi : |
Bahasa : | eng |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xiii, 41 pages: illustration; appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-pdf | 14-22-79104231 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20514705 |