:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Upaya pemerintah Maroko dalam merespons Global War on Terror: Analisis wacana terhadap promosi Sufisme Islam = Morrocan government's effort in responding to the Global War On Terror : Discourse analysis on the promotion of Islamic Sufism

Muhammad Ikhsan Fadli; Broto Wardoyo, supervisor; Agung Nurwijoyo, supervisor; Shofwan Al Banna Choiruzzad, examiner; Yandry Kurniawan, examiner (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021)

 Abstrak

Peristiwa Bom Casabalanca 2003 telah menandai babak baru bagi perkembangan Islam di Maroko. Citra Maroko sebagai negara Islam yang toleran dan moderat menjadi dipertanyakan, karena kehadiran ancaman dari kelompok fundamentalisme Islam tersebut. Menyikapi hal itu, Maroko melalui Raja Mohammad VI memutuskan untuk mereformasi wacana keagamaan di Maroko. Reformasi keagamaan yang dicanangkan pada tahun 2004 itu dilaksanakan dengan menanamkan identitas Islam Maroko yang berlandaskan pada mahzab fikih Maliki, teologi Asyariah, dan sufisme Islam. Sufisme Islam dalam hal ini menjadi fondasi utama dalam Islam Maroko dan menjadi wacana keIslaman yang gencar dipromosikan. Sufisme Islam dipandang memiliki nilai-nilai toleran, kedamaian, dan kasih sayang yang dapat menjadi penawar atas kehadiran ide-ide fundamentalisme Islam yang menganggu citra Maroko sebagai negara Islam yang toleran dan moderat. Untuk itu, tulisan ini melakukan analisis wacana terhadap promosi sufisme Islam dalam reformasi keagamaan Maroko, dilihat dari sejarah perkembangan keIslaman di Maroko serta konstruksi identitas nasional yang dilakukan oleh negara. Dengan menggunakan metode analisis wacana, tulisan ini bertujuan untuk melihat bagaimana sufisme Islam diperkenalkan oleh negara melalui konstruksi self dan other dalam identitas Islamnya untuk menangkal wacana fundamentalisme Islam di Maroko.

The Casabalanca Bombing incident 2003 marked a new chapter for the development of Islam in Morocco. The image of Morocco as a tolerant and moderate Islamic country is being questioned because of the threat posed by this Islamic fundamentalist group. In response to this, Morocco through King Mohammad VI decided to reform religious discourse in Morocco. The religious reforms launched in 2004 were implemented by instilling a Moroccan Islamic identity based on the Maliki jurisprudence school, Asyariah theology and Islamic Sufism. In this case, Islamic Sufism has become the main foundation in Moroccan Islam and has become an Islamic discourse that has been intensively promoted. Islamic Sufism is seen as having values of tolerance, peace, and compassion which can be an antidote to the presence of Islamic fundamentalism ideas that disturb the image of Morocco as a tolerant and moderate Islamic state. For this reason, this paper analyzes discourse on the promotion of Islamic Sufism in Moroccan religious reform, seen from the history of Islamic development in Morocco and the construction of a national identity carried out by the state. By using the method of discourse analysis, this paper aims to see how Islamic sufism is introduced by the state through the construction of self and other in its Islamic identity to counteract the discourse of Islamic fundamentalism in Morocco.

 File Digital: 1

Shelf
 S-Muhammad Ikhsan Fadli.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xii, 88 pages : illustration + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S-pdf 14-22-13717290 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20514744