Budaya Kafe dalam Konteks Perkotaan Jakarta: Struktur Kelas, Stratifikasi Sosial, dan Tempat Ketiga = Cafe Culture in the Urban Context of Jakarta: Class Structure Social Stratification, and Third-Places
Meidina Rizki Chairunissa;
Amira Paramitha, supervisor; Herlily, examiner; Joko Adianto, examiner
(Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020)
|
Budaya kafe adalah industri yang berkembang di kota-kota di seluruh dunia,tidak terkecuali dengan ibu kota metropolitan Indonesia, Jakarta. Namun, spektrum sosioekonomiJakarta yang luas dan asuhan pasca-kolonial menggeser budaya kota Jakartamenuju konteks urban dan sosial yang unik. Kesenjangan besar antara kelompok sosialekonomitelah menciptakan masyarakat yang tersegregasi secara sosial, dan hal inidiperkuat oleh rangka urban Jakarta yang dimodernisasi secara prematur. Hal iniberdampak pada berkembangnya kafe-kafe di Jakarta sebagai tempat ketiga dan persepsiterhadap kafe-kafe tersebut dari masyarakat Jakarta yang tersegregasi, Oleh karena itu,skripsi ini mempelajari persepsi kafe sebagai tempat ketiga di antara warga Jakarta danbagaimana persepsi tersebut menyimpang epanjang spektrum sosial-ekonomi Jakarta —bagaimana kafe itu berperilaku dalam konteks urban Jakarta yang unik. Skripsi ini jugamempertanyakan persepsi terhadap kafe di antara warga Jakarta dan apakah kafe-kafetersebut telah memenuhi peran mereka sebagai tempat ketiga. = Cafe culture is a growing industry in cities all around the world, and themetropolitan capital of Indonesia, Jakarta is no exception to this phenomenon. However,Jakarta’s broad socio-economic spectrum and post-colonial upbringing shifts the itsculture to its unique urban and social context. The large gaps between socio-economicgroups have created a socially segregated society that is continuously reinforced by thecity’s prematurely modernized urban formula. This impacts Jakarta’s burgeoning of cafesas a third place and how it is perceived by the segregated clusters of Jakartans societies.This undergraduate thesis studies the perception of cafes as third-places among Jakartansand how it deviates along Jakarta’s socio-economic spectrum—how the cafe behaves inthe unique urban fabric of Jakarta. It questions the perception towards cafes amongJakartans and whether or not that they have fulfilled their role as a third-place. |
![]()
|
No. Panggil : | S-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource (rdacarries) |
Deskripsi Fisik : | xvii, 109 pages : illustration ; appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-Pdf | 14-22-03275934 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20514778 |