Wilayah sub DA Cidadap memiliki tingkat kerawanan terhadap longsor yang cukup tinggi, dengan karakteristik kemiringan lereng yang lebih dari 25% dan ditumbuhi dengan vegetasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh perubahaan Penggunaan Lahan dengan metode konservasi vegetatif yang telah dilakukan di wilayah rawan longsor sub DA Cidadap. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode Index Storie. Analisis secara temporal dilakukan pada perubahan tutupan lahan tahun 1999 dan 2019, sedangkan analisis secara spasial dilakukan pada wilayah rawan longsor, serta konservasi tanah yang telah dilakukan. Dalam penelitian ini terdapat lima variabel, yaitu curah hujan, tutupan lahan, kemiringan lereng, jenis tanah, dan lokasi kejadian longsor. Identifikasi konservasi dilakukan dengan overlay antara konserrvasi vegetatif dan sebaran wilayah rawan longsor pada wilayah penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada tahun 1999 – 2019, penggunaan lahan berupa permukiman dan tegalan/ ladang mengalami peningkatan. Sedangkan untuk kelas Penggunaan Lahan jenis badan air, hutan, hutan lebat, kebun, sawah, semak belukar dan tanah kosong mengalami penurunan. Pada tahun 1999 – 2019, Sub DA Cidadap didominasi oleh tingkat kerawanan longsor sedang dengan luas sebesar 10.080,49 Ha atau 84,92% dari luas sub DA Cidadap. Konservasi yang telah dilakukan di sub DA Cidadap menggunakan beberapa teknik kombinasi konservasi vegetatif, yaitu pergiliran tanaman, pergiliran tanaman & wanatani, dan wanatani. The sub-district of Cidadap has a high level of vulnerability to landslides, with a characteristic slope of more than 25% and is overgrown with vegetation. This study aims to identify the effect of changes in land use with vegetative conservation methods that have been carried out in landslide-prone areas in Cidadap watershed. The method used in this research is the Index Storie method. Temporal analysis was carried out on changes in land cover in 1999 and 2019, while spatial analysis was carried out on landslide-prone areas, as well as soil conservation that had been carried out. In this study, there are five variables, namely rainfall, land cover, slope, soil type, and location of landslides. Conservation identification is carried out by overlaying between vegetative conservation and the distribution of landslide-prone areas in the study area. The results of this study indicate that in 1999 - 2019, land use in the form of settlements and moor / fields has increased. Whereas for the land use class, the types of water bodies, forests, dense forests, gardens, rice fields, shrubs and empty land decreased. In 1999 - 2019, Cidadap watershed was dominated by a moderate landslide hazard level with an area of 10,080.49 Ha or 84.92% of the area of the Cidadap watershed. The conservation that has been carried out in Cidadap watershed uses several combinations of vegetative conservation techniques, namely crop rotation, crop & agroforestry and agroforestry rotation |