Prevalensi kontrasepsi modern di Indonesia sejak tahun 2007 sampai dengan 2018stagnan berada di angka 57 persen, bahkan pada tahun 2019 turun menjadi 54,9 persen.Seperti halnya yang terjadi di negara-negara low-middle income, rendahnya penggunaankontrasepsi diduga sebagian didorong oleh ketersediaan alat kontrasepsi yang buruk difasilitas kesehatan sebagai akibat tidak efektifnya manajemen rantai pasok dalampenyediaan alat kontrasepsi. Ketersediaan alat kontrasepsi yang buruk dapat dilihatmelalui kejadian stock-out, yaitu kondisi dimana sisa persediaan dalam akhir bulan adalahkosong untuk metode kontrasepsi yang dilayani oleh fasilitas kesehatan. Studi inibertujuan untuk meneliti bagaimana pengaruh kejadian stock-out alat kontrasepsiterhadap jumlah pengguna kontrasepsi modern di Indonesia. Penelitian ini menggunakandata panel dari kabupaten/kota di Indonesia selama tahun 2015 – 2019, yaitu persentasekejadian stok-out pil, suntikan dan kondom pada fasilitas kesehatan dari data Laporan F/IIKB, sedangkan jumlah pengguna kontrasepsi diperoleh dari data SUSENAS. Untukmemperkaya hasil penelitian akan ditambahkan varibel kontrol lain yaitu rata-rata lamasekolah, kemiskinan, fasilitas kesehatan, jaminan kesehatan serta pekerjaan. Hasilanalisis dengan metode Fixed Effect Regression menunjukkan adanya asosiasi negatifantara kejadian stock-out alat kontrasepsi dengan jumlah pengguna kontrasepsi untukSuntik dan Pil. Untuk kondom, hasil analisis menunjukkan kebalikannya, yaitu stock-outKondom berasosiasi positif dengan jumlah penggunanya. Modern contraceptives prevalence rate in Indonesia from 2007 to 2018 has been stagnantat 57 percent, even in 2019 it decreased to 54.9 percent. As is the case in low-middleincome countries, the low of contraceptives use is thought to be partly driven by pooravailability of contraceptives in health facilities as a result of ineffective supply chainmanagement in the provision of contraceptives. Poor availability of contraceptives can beseen through stock-out incidence, which is a condition where the remaining stock at theend of the month is empty for contraceptive methods served by health facilities. Thisstudy aims to examine how stock-out affects the number of modern contraceptives usersin Indonesia. This study used panel data from districts / cities in Indonesia during 2015 -2019, the percentage stock-outs of pill, injections and condoms at health facilities fromthe F/II KB report data, while the number of contraceptive users was obtained fromSUSENAS data. To enrich the research results, other control variables will be added,namely mean years schooling, poverty, health facilities, health insurance andemployment. The results of the analysis using the Fixed Effect Regression methodshowed a negative association between stock-out of contraceptives and the number ofcontraceptive users for injections and pills. For condoms, the results show the opposite,condom stock-out is positively associated with the number of users. |