:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Fabrikasi Scaffold Graphene Oxide/Hyaluronate/Fibrin untuk Induksi Osteogenesis pada Perbaikan Rekayasa Jaringan Osteochondral. = Fabrication of Graphene Oxide/Hyaluronate/Fibrin Scaffold for Induced Ostegenesis in Osteochondral Tissue Engineering Repair

Muhammad Artha Jabatsudewa Maras; Siti Fauziyah Rahman, supervisor; Basari, examiner; Yudan Whulanza, examiner; Azizah Intan Pangesty, supervisor (Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020)

 Abstrak

Pendahuluan: Proses degeneratif yaitu berkurangnya kemampuan sel dalam
menjalankan fungsi dan kematian sel karena metabolisme tubuh yang lemah. Penyakit
degeneratif terjadi pada usia manula 50 tahun. Salah satu penyakit degeneratif adalah
ostearthiritis, osteoarthritis menduduki 10 besar penyebab disabilitas yang disebabkan
oleh degeneratif. Kejadian osteoarthritis pada tahun 2050 meningkat 20% diseluruh dunia
tidak terkecuali Indonesia mengalami kenaikan 5% pada kurun beberapa tahun.
Osteoarthritis merupakan kerusakan sendi yang terjadi penuaan dikarenakan kurangnya
produksi kolagen yang sulit beregenerasi, kerusakan terjadi pada jaringan osteochondral
yaitu jaringan pada sendi dan pada ujung tulang yang dilapisi oleh kartilago artikular.
Jaringan kartilago artikular memiliki kekurangan meregenerasi yaitu sulit memperbaiki
jaringan apabila terjadi kerusakan. Metode rekayasa jaringan memberikan pilihan terbaik
dengan menggunakan mesenchymal stem cells, scaffold dan senyawa kimia signaling
untuk mengembalikan kerusakan tersebut. Tujuan: Fabrikasi scaffold graphene oxide
/hyaluronate/fibrin yang dapat menginduksi osteogenesis pada perbaikan rekayasa
jaringan osteochondral dengan mengkarakterisasi sifat scaffold dengan parameter uji
fisika, kimia, dan biologi. Metode: Sintesis kimia; fabrikasi scaffold metode freeze
driying; karakterisasi SEM dan FTIR; uji tekan dan porositas; uji swelling, wettability,
dan laju degradasi; uji biokompabilitas (viabilitas sel kualitatif dan kuantitatif (MTS
assay); uji diferensiasi sel (pewarnaan alizarin red); dan analisis statistik. Hasil: Fabrikasi
scaffold dibagi menjadi tiga kelompok GO, GOHA, dan GOHAF dengan metode freeze
drying diameter 1 cm dan luas permukaan 4,17 cm2. Karakterisasi uji SEM rentang
ukuran pori sebesar 20 – 200 μm. Pada scaffold GO 100 – 250 μm, GOHA 80 – 200 μm,
dan GOHAF 20 – 150 μm. FTIR scaffold GO terdapat gugus O-H, C=O, C=C, C-OH,
dan C-H; pada scaffold GOHA terdapat gugus O-H, C=O, C=C, C-OH, C-H, dan amida II; pada scaffold GOHAF terdapat gugus O-H, C=O, C=C, C-OH, C-H, amida II dan
amida I. Uji mekanik tekan pada kekerasan tekan scaffold GO sebesar 294 KPa, GOHA
dan GOHAF sebesar 194 KPa. Sedangkan pada Young’s Modulus GO 0.09 MPa lebih
kecil dibandingkan GOHA 0.11 MPa, dan GOHAF 0.10 MPa. Laju porositas pada GO
lebih besar yaitu berturut-turut H+1 sebesar 77%, H+3 sebesar 67%, dan H+5 sebesar
61%; scaffold GOHA lebih rendah yaitu H+1 sebesar 41%, H+3 sebesar 30%, dan H+5
sebesar 18%; scaffold GOHAF lebih rendah H+1 sebesar 37%, H+3 sebesar 24%, dan
H+5 sebesar 11%. Rasio swelling terbaik yaitu pada scaffold GOHAF lebih rendah
8,48%. Kapasitas wettability terbaik yaitu pada scaffold GOHAF lebih rendah 28%. Rasio
laju degradasi terbaik yaitu pada scaffold GOHAF lebih rendah 0.30%. Persentase
viabilitas sel kualitatif (direct) terbaik yaitu scaffold GOHAF sebesar 75% dan persentase
viabilitas sel kualitatif (indirect) terbaik yaitu scaffold GOHAF sebesar 109% pada
perendaman 48 jam dan 72 jam dengan nilai absorbansi 0,72 OD. Uji diferensiasi sel
osteogenik yang terbaik yaitu pada scaffold GOHAF sebesar 905% terdiferensiasi
menjadi sel osteogenik dengan absorbansi 0,0915 OD. Terdapat pengaruh komposisi
scaffold graphene oxide/hyaluronate/fibrin (GOHAF) terhadap jumlah induksi
osteogenesis atau terdiferensiasi menjadi sel osteogenik dengan hasil uji statistik
signifikasi p value <0,05.

Introduction: The degenerative processes, namely the reduced ability of cells to carry
out functions and cell death due to weak metabolism. Degenerative diseases occur in
seniors aged 50 years. One of the degenerative diseases is osteoarthritis, osteoarthritis
occupies the top 10 causes of disability caused by degenerative. The incidence of
osteoarthritis in 2050 increases by 20% worldwide, including Indonesia, which has
increased by 5% in several years. Osteoarthritis is joint damage that occurs with aging
due to a lack of collagen production, which is difficult to regenerate, damage occurs in
osteochondral tissue, namely the tissue in the joints and at the ends of bones covered by
articular cartilage. The articular cartilage tissue has the disadvantage of regenerating that
it is difficult to repair the tissue if there is damage. The tissue engineering method
provides the best choice by using mesenchymal stem cells, scaffold, and chemical
signaling compounds to reverse the damage. Objective: Fabrication of graphene
oxide/hyaluronate/fibrin scaffold for induced osteogenesis in osteochondral tissue
engineering repair. Methods: Chemical synthesis; scaffold fabrication freeze driying
method; SEM and FTIR characterization; compressive and porosity test; swelling,
wettability, and degradation rate tests; biocompatibility test (qualitative and quantitative
cell viability (MTS assay)); cell differentiation test (alizarin red stain); and statistical
analysis. Result: Scaffold fabrication was divided into three groups GO, GOHA, and
GOHAF by a freeze-drying method with a diameter of 1 cm and a surface area of 4.17
cm2. Characterization of SEM test pore size ranges of 20-200 m. The scaffold is GO 100
- 250 m, GOHA 80 - 200 m, and GOHAF 20 - 150 m. FTIR scaffold GO contains O-H,
C = O, C = C, C-OH, and C-H groups; on the GOHA scaffold there are O-H, C = O, C =
C, C-OH, C-H, and amide II groups; on the GOHAF scaffold, there are groups of O-H, C
= O, C = C, C-OH, C-H, amide II and amide I. The compressive mechanical test on the
compressive hardness of the GO scaffold is 294 KPa, GOHA and GOHAF are 194 KPa. Whereas in Young's Modulus GO 0.09 MPa is smaller than GOHA 0.11 MPa, and
GOHAF 0.10 MPa. The porosity rate in GO was greater in H + 1 of 77%, H + 3 of 67%,
and H + 5 of 61%; than GOHA scaffold was lower in H + 1 by 41%, H + 3 by 30%, and
H + 5 by 18%; than GOHAF scaffold was lower in H + 1 by 37%, H + 3 by 24%, and H
+ 5 by 11%. The best swelling ratio is the GOHAF scaffold which is 8.48%. The best
wettability capacity is the GOHAF scaffold, which is 28%. The best degradation rate ratio
is the GOHAF scaffold which is 0.30%. The best qualitative (direct) cell viability
percentage was 75% GOHAF scaffold and the best qualitative (indirect) cell viability
percentage was 109% GOHAF scaffold immersion for 48 hours and 72 hours with an
absorbance value of 0.72 OD. The best osteogenic cell differentiation test is the GOHAF
scaffold, which is 905% differentiated into osteogenic cells with an absorbance of 0.0915
OD. There is an effect on the composition of the scaffold graphene
oxide/hyaluronate/fibrin (GOHAF) in the amount of osteogenesis induction or
differentiation into osteogenic cells with statistical test results of significance p-value
<0.05.

 File Digital: 1

Shelf
 T-Muhammad Artha Jabatsudewa Maras.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xix, 149 pages : illustration ; appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-22-75424313 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20515181