Narasi Pengucilan dan Kehadiran Tokoh Hantu dalam Novel Haniyah dan Ala di Rumah Teteruga Karya Erni Aladjai = The Narrative of Excommunication and the Presence of Ghost Character in the Novel Haniyah dan Ala di Rumah Teteruga by Erni Aladjai
Ahmad Sulton Ghozali;
Tommy Christomy, supervisor; Sunu Wasono, examiner; Nazarudin, examiner
(Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021)
|
Kesusastraan yang menggambarkan latar atau yang ditulis oleh pengarang dari Indonesia timur menjadi semakin penting seiring dengan kesadaran masyarakat mengenai kesenjangan di daerah tersebut. Tulisan ini memenuhi kebutuhan tersebut dengan membahas novel Haniyah dan Ala di Rumah Teteruga karya Erni Aladjai. Novel tersebut menggambarkan masyarakat dalam lingkungan pertanian cengkih di Maluku yang hidup dalam toleransi dan terbuka. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan narasi pengucilan dan pemilihan tokoh hantu dalam novel tersebut, termasuk perannya dalam mediasi konflik ketika terbatas dengan kehadirannya sendiri. Penelitian ini menggunakan teori pendekatan sosiologi sastra dan teori konflik yang dilakukan dengan metode kualitatif dan berbasis studi pustaka. Penelitian ini menemukan bahwa tokoh hantu dalam novel tersebut digunakan untuk memberikan petunjuk terkait konflik, mendukung keefektifan cerita, memicu kesan emosional, dan menggambarkan sejarah penindasan pada masa kolonial. Meskipun dinilai sebagai pilihan yang abnormal, kehadiran hantu dalam narasi pengucilan membangun hubungan paralel untuk menyiratkan gagasan pengarang tentang kritik sosial atas sikap represif masyarakat dalam menyuarakan kebenaran dan terobsesi dengan mistikisme. Literature that describes the setting or written by authors from eastern Indonesia is becoming increasingly important as there is public awareness of the gaps in this region. This paper fulfills this need by discussing the novel Haniyah dan Ala di Rumah Teteruga by Erni Aladjai. The novel describes the people in the clove farming environment in Maluku who live in tolerance and openness. This study aims to describe the narrative of excommunication and selection of the ghost character in the novel, including its role in conflict mediation when limited by its presence. This research uses a sociological approach to literature and conflict theory which is carried out using qualitative methods and based on library studies. This study found that the ghost character in the novel used to provide clues regarding the conflict, deliver the story more effectively, trigger emotional impressions, and describe the history of oppression in the colonial period. Even as an abnormal choice, the presence of ghosts in the excommunication narrative builds a parallel relationship to implying the author's idea of social criticism about society's repressive attitude towards speaking the truth and obsessed with mysticism. |
MK-Ahmad Sulton Ghozali .pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | MK-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | 29 pages : illustration |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
MK-pdf | 11-22-50652608 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20515788 |