Telah dilakukan penelitian aktivitas pair bonding pada Famili Hylobatidae di Bandung Zoological Garden. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku pair bonding pada Famili Hylobatidae yang terdapat di Bandung Zoological Garden dan dikaitkan dengan kehadiran pengunjung. Subjek penelitian yaitu satu pasang siamang yang berasal dari alam liar dengan usia masing-masing 3 tahun, serta satu pasang owa jawa yang berasal dari alam liar dengan usia 25 tahun (♂) dan 29 tahun (♀). Penelitian dilakukan selama empat pekan dari Maret sampai April 2021 mulai pukul 09.00—16.00 WIB. Penelitian dilakukan dengan metode scan sampling dan ad-libitum. Perilaku yang diamati terbagi menjadi enam kategori utama yaitu allogrooming, presenting, embraces, behavioural synchronization, close proximity dan agonistic gestures. Kondisi pengunjung dibagi menjadi tiga kategori, yaitu aktivitas, kepadatan, dan kebisingan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terbentuk pair bonding antara kedua individu siamang dengan ditemukan adanya aktivitas dan perilaku allogrooming, presenting, embraces, nongrooming, agonistic gestures, dan perilaku kebersamaan lainnya. Tidak ditemukan adannya aktivitas pair bonding pada pasangan owa jawa, meskipun proses perkawinan telah terjadi dan telah memiliki keturunan. Hal tersebut diasumsikan bahwa pair bonding pada owa jawa telah terdegradasi karena pemisahan antara individu jantan dan betina kurang lebih selama 6 bulan. Hasil penelitian pula menunjukkan bahwa aktivitas pair bonding pada Famili Hylobatidae di BAZOGA masih dapat teramati apabila dikaitkan dengan keberadaan pengunjung. Research about pair bonding activities in the Hylobatidae Family at the Bandung Zoological Garden. This study aims to analyze the behaviour of pair bonding in the Hylobatidae family in Bandung Zoological Garden and associated with the presence of visitors. The research subjects are one pair of siamangs (with an age of 3 years each) from the wild and one pair of Javan gibbons from the wild with the age of 25 years (♂) and 29 years (♀). The research was conducted for four weeks from March to April 2021, starting at 09.00—16.00 WIB, using scan sampling and ad-libitum methods. In this study, the observed behaviour is divided into six main categories: allogrooming, presenting, embraces, behavioral synchronization, close proximity, and agonistic gestures. The condition of the visitors is also divided into three categories: activity, density, and noise. The results showed that the pair bonding has already formed between the two siamang individuals, with activities and behaviours found such as allogrooming, presenting, embraces, nongrooming, agonistic gestures, and other synchronous behaviours. There is no evidence of pair bonding activity in the Javan gibbon pair, even though the mating process had occurred and the presence of their offspring, which is the result of the mating process. It is assumed that pair bonding in Javan gibbons has been degraded due to the separation between male and female individuals for approximately six months. There is no influence of the presence of visitors on pair bonding behavior in the Hylobatidae Family at the Bandung Zoological Garden. |