Tesis ini menganalisis tentang Perbandingan Information System Success Model di Dalam Implementasi SISKEUDES 2.0 pada Desa Uete, Desa Wonua Mbae, Desa Nario Indah, dan Desa Analahumbuti Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara dan perbedaan performa pelaksanaan SISKEUDES 2.0 di empat desa tersebut. Penelitian ini menggunakan paradigma post positivis dengan jenis penelitian kualitatif-deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesuksesan implementasi SISKEUDES 2.0 di Desa Uete dan Desa Wonua Mbae rendah karena dari enam dimensi terdapat tiga dimensi yang indikatornya belum terpenuhi yakni Dimensi Kualitas Sistem, Minat Menggunakan/Penggunaan, dan Kepuasaan Pengguna. Pada Desa Nario Indah cukup karena terdapat dua dimensi yang indikatornya belum terpenuhi yakni Dimensi Minat Menggunakan/Penggunaan dan Kepuasan Pengguna. Sementara, pada Desa Analahumbuti rendah karena dari enam dimensi terdapat tiga dimensi yang indikatornya belum terpenuhi yakni Dimensi Kualitas Pelayanan, Minat Menggunakan/Penggunaan, dan Kepuasaan Pengguna Selain itu, perbedaan performa pelaksanaan SISKEUDES 2.0 di empat desa dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni Kepemimpinan, Komitmen, Komunikasi, Sumber Daya Manusia, dan Pelatihan. This thesis analyzes the Comparison of the Information System Success Model in The Implementation of SISKEUDES 2.0 in Uete Village, Wonua Mbae Village, Nario Indah Village, and Analahumbuti Village, Konawe District, Southeast Sulawesi Province and differences in the performance of the implementation of SISKEUDES 2.0 in these four villages. This study uses a post-positivist paradigm and qualitative-descriptive research. The result of the study shows that the success rate of SISKEUDES 2.0 implementation in Uete Village and Wonua Mbae Village are low because there are three dimensions from six dimensions that does not meet the criteria namely System Quality, Use, and User Satisfaction. Nario Indah village is sufficient because two dimensions that do not meet the criteria namely Use and User Satisfaction. Meanwhile, Analahumbuti village is low because three dimensions do not meet the criteria namely Service Quality, Use, and User Satisfaction In addition, the differences in the performance of the implementation of SISKEUDES 2.0 at four villages were influenced by several factors, namely Leadership, Commitment, Communication, Human Resources, and Training. |