Rekomendasi Budaya DevOps pada pengembangan perangkat lunak : studi kasus PT Asuransi XYZ = DevOps Culture recommendations in software development : case study PT Asuransi XYZ
Daniel;
Eko Kuswardono Budiardjo, supervisor; Alex Ferdinansyah, supervisor; Yudho Giri Sucahyo, examiner; Kodrat Mahatma, examiner
(Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020)
|
Banyak pesaing membuat PT Asuransi XYZ harus adaptif dan cepat dalam menyediakan layanan aplikasi yang baik kepada pelanggan. Perusahaan ini sudah banyak melakukan perubahan baik dari struktur organisasi hingga budaya khususnya dalam software development yang sudah mengadopsi Agile dan DevOps. Namun pada kenyataannya masih besar keterlambatan waktu penyebaran pada aplikasi. Melalui permasalahan menjelaskan bahwa ada permasalahan dari sisi people yakni developer yang masih memiliki mindset individual. Menjawab permasalahan tersebut dengan Budaya DevOps bahwa developer tidak hanya memikirkan tentang coding namun bagaimana product ini dapat di production dengan cepat. Penulis melakukan studi literatur terhadap teori DevOps dengan berlandaskan model yang dibuat oleh Luz (2019) dan teori lainnya. Kemudian memetakan kondisi saat ini berdasarkan hasil studi literatur yang telah dibuat melalui kuesioner. Berdasarkan kondisi tersebut dipilih yang tidak memenuhi threshold untuk diberikan rekomendasi. Rekomendasi diberikan validasi terhadap teori DevOps, kemudian di lanjutkan validasi dengan orang expert dan yang terakhir validasi dengan orang internal. Rekomendasi budaya meliputi deployment dilakukan lebih sering dan tidak perlu menunggu waktu khusus, tim pengembang perlu mengetahui bagaimana proses yang ada pada bagian operasi, tim operasi perlu memberikan feedback kepada tim pengembang dan memiliki rasa kepercayaan (trust) antara tim pengembang dan tim operasi. The highly competitive insurance industry has forced PT Asuransi XYZ to be more adaptive to changes and fast in providing good application services to customers. To stay ahead of the competition, PT Asuransi XYZ introduced changes to both organizational structure and the entire company work culture. The key steps were to adopt Agile and DevOps. Previously, there was considerable delay in the deployment time of the applications. DevOps comes from a train of thought, where developers not only think about coding but also how the product can be released to production quickly. Researchers conducted a literature study on the DevOps theory based on the model created by Luz (2019) and other theories. Then they mapped the current conditions based on the results of literature studies that have been made through a questionnaire. Based on these conditions, those who did not meet the threshold were chosen to be given a recommendation. Recommendations are validated against the DevOps theory, then proceeded with validation by expert people and finally validated by internal people. Cultural recommendations include very frequent deployments and drastically cut-short the development to release time. The development team should be aware of the process in the operations section, the operations team needs to provide regular feedback back to the development team. Both teams need to have a sense of trust between them to achieve the goal. |
TA-Daniel.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | TA-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xiii, 132 pages : illustrations ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
TA-pdf | 16-22-42275326 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20516489 |