Deskripsi Lengkap

Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text (rdacontent)
Tipe Media : computer (rdamedia)
Tipe Carrier : online resource (rdcarrier)
Deskripsi Fisik : xvi, 151 pages : illustration ; appendix
Naskah Ringkas : 2021
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
 
  •  Ketersediaan
  •  File Digital: 1
  •  Ulasan
  •  Sampul
  •  Abstrak
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-22-98611680 TERSEDIA
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20516528
 Abstrak
Peristiwa serangan teroris pada 9 September 2001 menjadi sebuah momentum yang mengubah arah kebijakan keamanan global hingga hari ini. Selama 20 tahun terakhir, kebijakan anti terorisme dan anti kekerasan ektrimisme menjadi fokus dalam kebijakan keamanan global. Pergeseran kebijakan ini nyatanya menyebabkan berkembangnya norma negatif tentang pemuda, pemuda dianggap sebagai kelompok yang menjadi ancaman bagi negara karena dianggap aktif dalam konflik dan kekerasan ektrimisme. Hal ini menyebabkan pemuda diasingkan dalam proses pengambilan keputusan, mendapatkan perilaku kekerasan, dan kontribusinya tidak diperhitungkan dalam isu perdamaian. Pada tahun 2012, UNOY sebagai jejaring pemuda bina-damai dari seluruh dunia mendorong advokasi norma tentang ?partisipasi pemuda yang bermakna? dalam isu perdamaian dan keamanan. Mereka menginginkan adanya perubahan atas norma negatif yang ada karena pada kenyataanya populasi pemuda yang terlibat dalam konflik jauh lebih jauh dibandingkan populasi pemuda yang berkontribusi secara positif dalam isu perdamaian. Upaya-upaya UNOY sebagai norm entrepreneur didukung oleh PBB dan organisasi internasional lainnya juga Yordania menyebabkan diadopsinya Resolusi DKPBB no.2250 tahun 2015 tentang Pemuda, Perdamaian, dan Keamanan. Menggunakan teori Siklus Hidup Norma milik Finnemore dan Sikkink, perkembangan tentang norma ?partisipasi pemuda yang berarti? dalam isu perdamaian dan keamanan dianalisa dan disimpulkan bahwa norma tersebut saat ini berada di tahap norm cascade. Butuh waktu lebih untuk norma ini untuk akhirnya masuk ke tahap internalisasi karena negara belum menganggap norma ini sebagai prioritas dan pembentukan sistem implementasi yang belum terintegrasi dengan baik. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif eksploratif, dimana sumber data utama berasal dari dokumen PBB, jurnal, buku, dan wawancara yang dilakukan. ......The terrorist attack on the 9th September 2001 or called the 9/11 have become a momentum that changed the whole global security agenda. For the past 20 years, policies on countering terrorism and violent extremism had been the focus of global security. This shift of policy in fact have created the development of negative norms about youth, they are perceived as a threat to the state as some of them is playing an active role in conflict and violent extremism. Youth is excluded in decision making process, received act of violence, and their contribution in peace seen as none. In 2012, UNOY as global youth network of young peacebuilders advocate for ?youth meaningful participation? norm within peace and security issue. They wanted a change on the existing negative norm based on fact that less youth is being engaged in conflict, most of them is actively participating in peace efforts. UNOY as norm entrepreneur, along with other UN bodies and NGOs as well as Jordan?s endorse successfully lead this advocacy to the adoption of UNSCR 2250 in 2015 on Youth, Peace, and Security. Using Norm Life Cycle theory of Finnemore and Sikkink, these processes are being analyzed and it is concluded that the norm has come to the norm cascade phase. There still time needed in order for this norm to achieve the internalization phase because state still seeing this not as their priority and that the implementing system have not yet been integrated well. This research is done by using qualitative-explorative method where the main data were collected through UN documents, journals, books, and interviews.