Pengaruh pijat tradisional Indonesia terhadap penurunan fatigue pasien post stroke subakut dengan hemiparese = The effect of Pijat Tradisional Indonesia on reducing fatigue in subacute post stroke patients with hemiparese.
Vema Tiyas Puspita;
I Made Kariasa, supervisor; Sri Yona, supervisor; Tuti Herawati, examiner; Enny Mulyatsih, examiner
(Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021)
|
Fatigue post stroke (FPS) merupakan keluhan yang sering dialami pasien stroke. Pemijatan mampu menurunkan fatigue pada pasien dengan multiple sclerosis, gagal ginjal dan kanker. Penelitian yang menggunakan Pijat Tradisional Indonesia (PTI) pada pasien stroke belum pernah dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh PTI terhadap penurunan fatigue pasien post stroke subakut dengan hemiparese. Desain penelitian menggunakan quasi experiment dengan 32 responden yang terbagi menjadi kelompok intervensi dan kontrol. Hasil analisa bivariat menunjukkan terdapat perbedaan fatigue yang bermakna sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok intervensi (p value 0,000) sedangkan pada kelompok kontrol tidak ada perbedaan yang bermakna (p value 0,39), terdapat perbedaan penurunan fatigue yang bermakna antara kelompok intervensi dan kontrol sesudah perlakuan (p value 0,000). Tidak ada hubungan yang bermakna antara karakteristik responden (usia, jenis kelamin, penyakit penyerta, kemampuan melakukan activity daily living, ansietas dan depresi) dengan penurunan fatigue kelompok intervensi (p value > 0,05). Hasil penelitian ini dapat direkomendasikan kepada perawat sebagai tindakan mandiri keperawatan untuk mengatasi FPS. Post stroke fatigue (PSF) is a complaint that stroke patients often experience. Massage can reduce fatigue in patients with multiple sclerosis, kidney failure and cancer. Studies using Pijat Tradisional Indonesia (PTI) have not been conducted. The aim of this study was to determine the effect of PTI on reducing fatigue in subacute post-stroke patients with hemiparese. The research design used a quasi experiment with 32 respondents who were divided into intervention and control groups. The results of bivariate analysis showed that there was a significant difference in fatigue before and after treatment in the intervention group (p value 0.000), while in the control group there was no significant difference (p value 0.39), there was a significant difference in decreased fatigue between the intervention and control groups after treatment (p value 0,000). There was no significant relationship between respondent characteristics (age, gender, comorbidities, ability to do activity daily living, anxiety and depression) and decreased fatigue in the intervention group (p value> 0.05). The results of this study can be recommended to nurses as an independent nursing action to overcome PSF. |
T-Vema Tiyas Puspita.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource (rdacarries) |
Deskripsi Fisik : | xv, 128 pages : illustration + appendix |
Naskah Ringkas : | 2022 |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T-pdf | 15-22-49358346 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20516674 |