Provinsi DKI Jakarta masih memiliki angka kejadian diare yang tinggi dibandingkan provinsi lain, dimana angka perkiraan diare di fasilitas kesehatan mencapai 280.104 kasus dan diare ditangani sebanyak 250.234 kasus. Diare juga merupakan salah satu penyakit yang masuk ke dalam kategori 10 penyakit terbanyak rawat jalan di puskesmas provinsi DKI Jakarta tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis spasial proporsi kejadian penyakit diare dengan kepadatan penduduk, pendidikan rendah, depot air minum, tempat pengelolaan pangan, fasilitas kesehatan (puskesmas), dan tenaga kesehatan (dokter, perawat, bidan) di DKI Jakarta tahun 2019. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional karena penelitian dilakukan menggunakan data sekunder yang tersedia di website akses bebas yang meliputi variabel jumlah kejadian diare tahun 2019 untuk setiap kecamatan yang terdiri dari 36 kecamatan, kepadatan penduduk, pendidikan rendah, sumber air minum, tempat pengelolaan pangan, tenaga kesehatan (dokter, perawat, bidan), dan fasilitas kesehatan (puskesmas). Berdasarkan hasil analisis diketahui nilai Sig. (2-tailed) antara variabel dependen dengan variabel independen adalah sebesar p-value > 0.05, yang berarti tidak terdapat korelasi yang signifikan antara variabel dependen dengan variabel independen. Namun demikian, variabel independen yang memiliki nilai p-value mendekati 0.05 adalah variabel tempat pengelolaan pangan dengan p-value 0.114, variabel dokter dengan p-value 0.266, dan variabel bidan dengan p-value 0.330. Kemudian hasil analisis nilai pearson correlation juga tidak ada yang > r table 0.329, yang berarti tidak ada korelasi antara variabel dependen dan independen. Namun demikian, variabel independen yang memiliki nilai r mendekati r tabel 0.329 adalah variabel tempat pengelolaan pangan sehat dengan r sebesar 0.268, dokter sebesar -0.190, dan bidan sebesar -0.167. Untuk wilayah dengan tingkat kerawanan tinggi terjadinya diare diharapkan adanya suatu manajemen dan intervensi berbasis wilayah dari dinas kesehatan dan kesehatan lingkungan setempat dengan cara memberikan penyuluhan tentang menjaga dan memelihara fasilitas sanitasi yang telah tersedia. Untuk Dinas Kesehatan setempat, diharapkan dapat pengembangan indikator penting yang memungkinkan menjadi faktor risiko penyakit menular untuk bisa diambil informasinya secara rutin dan dilakukan tindakan preventif. Selain itu, pihak dinas kesehatan juga bisa membuat pemetaan kasus dan hasil pemeriksaan sanitasi. DKI Jakarta Province still has a high incidence of diarrhea compared to other provinces, where the estimated number of diarrheas in health facilities reaches 280,104 cases and diarrhea is handled as many as 250,234 cases. Diarrhea is also one of the diseases that fall into the category of the 10 most outpatient diseases at the DKI Jakarta provincial health center in 2020. This study aims to determine the spatial analysis of the proportion of diarrheal diseases with population density, low education, drinking water depots, food management facilities, health facilities (puskesmas), and health workers (doctors, nurses, midwives) in DKI Jakarta in 2019. This study uses an observational type of research because the study was conducted using secondary data available on the free access website which includes the variable number of diarrhea events in 2019 for each sub-districts consisting of 36 sub-districts, population density, low education, drinking water sources, food management facilities, health workers (doctors, nurses, midwives), and health facilities (puskesmas). Based on the results of the analysis, it is known that the value of Sig. (2-tailed) between the dependent variable and the independent variable is p-value > 0.05, which means that there is no significant correlation between the dependent variable and the independent variable. However, the independent variables that have a p-value close to 0.05 are the variable where food is managed with a p-value of 0.114, a doctor's variable with a p-value of 0.266, and a midwife variable with a p-value of 0.330. Then the results of the analysis of the Pearson correlation value are also not > r table 0.329, which means there is no correlation between the dependent and independent variables. However, the independent variable which has an r value close to r table 0.329 is the variable where healthy food is managed with an r of 0.268, doctors of -0.190, and midwives of -0.167. For areas with a high level of vulnerability to diarrhea, it is expected that there will be an area-based management and intervention from the local health and environmental health office by providing counseling about maintaining and maintaining existing sanitation facilities. For the local Health Office, it is hoped that important indicators can be developed that may become risk factors for infectious diseases so that information can be taken regularly, and preventive actions can be taken. In addition, the health office can also make case mapping and sanitation inspection results |