Representasi diri di instagram: antara mitos kecantikan dan femininitas (Studi kasus perempuan muda pengguna instagram) = Self representation in instagram: between the beauty myth and femininity (case study young female instagram users)
Widi Lestari Putri;
L.G. Saraswati Putri, supervisor; Mia Siscawati, examiner; Ikhaputri Widiantini, examiner; Shelly Adelina, examiner
(Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021)
|
Seiring dengan perkembangan teknologi kini tubuh bisa dihadirkan dalam wujud digital. Instagram sebagai salah satu media sosial menjadi ruang bagi penggunanya untuk merepresentasikan dirinya. Foto yang menjadi representasi diri di Instagram sudah melalui serangkaian proses yang dipengaruhi oleh berbagai faktor.Dalam perjalanan mewujudkan representasi diri di Instagram, perempuan muda penggguna Instagram mengalami kompleksitas dalam dirinya karena terbelenggudalam konstruksi mitos kecantikan dan femininitas yang sudah terinternalisasi dalam diri individu. Konstruksi tersebut membuat perempuan melakukan praktikpendisiplinan tubuh yang mengalienasi dirinya demi mewujudkan representasi diri yang ideal di Instagram. Peralihan fungsi penggunaan Instagram juga mempengaruhiperwujudan representasi dirinya. Penelitian ini membahas pengalaman perempuan pengguna Instagram dalam mewujudkan representasi dirinya di Instagram. Penelitian ini menggunakan studi kasus sebagai jenis penelitian dengan perspektif feminis. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara mendalam dan analisis teks melalui foto di Instagram. Teori narsisme feminin dan teori pendisiplinan gender oleh Sandra Lee Bartky untuk menganalisis hasil temuan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa proses pendisiplinan tubuh yang dilakukan perempuan dalam merepresentasi dirinya sebagai perwujudan narsisme merupakan sebuah proses menuju subjektivitas diri perempuan pengguna Instagram.Subjektivitas yang dimiliki perempuan pengguna Instagram membuat mereka memiliki kontrol terhadap narasi yang ditampilkan oleh representasi diri. Penelitian ini juga menemukan bahwa representasi diri perempuan dapat diwujudkan melalui bentuk lain selain ketubuhan Pembentukan subjektivitas perempuan pengguna Instagram juga menunjukan perlawanan terhadap pendisiplinan tubuh dan memperlihatkan bahwa praktik pendisiplinan tubuh bukan merupakan sebuah penundukan terhadap tubuh yang feminin melainkan pembebasan diri danpembuktian otentisitas diri. The advancement of technology has made it possible for us to present our body digitally. Instagram as a media social platform provided a space for its users torepresent themselves, especially through photos. These photos, which represents who people are in the Instagram world, have gone through several processes beforeshowing up at one’s Instagram profile due to several factors. In its journey to represent themselves in Instagram, many young women faced complicated issuesstemming from the beauty myth and femininity internalised within their minds. This construct has influenced them to go through gender-related disciplinary practices, alienating themselves along the way just so they can achieve that ideal in Instagram.The change in Instagram’s use has also impacted the embodiment of self representation. This research makes use of the aforementioned case study to delveinto the topic from a feminine perspective. The data presented in this research was gathered via in-depth interview and text analysis of the photos in Instagram. The basis on which this research examines the data presented is concentrated on feminine narcissism theory and gender-related disciplinary practices proposed by Sandra Lee Bartky. The result of this research shows that the gender-related disciplinary practicesyoung women went through in order to represent themselves as the result of narcissism is a pathway to self subjectivity in Instagram, especially for young female users. This subjectivity thought adopted by female users of Instagram has created a notion of having control over the narrative rendered by self representation. This research also found that the concept of self representation in women may beactualised in forms other than that of bodily nature. The conception of Instagram female users’s subjectivity is also an epitome of contest against interpreting genderrelated disciplinary practice as merely bodily-related practices, instead it can also be interpreted through the perspective of self liberation and self authenticity. |
T-Widi Lestari Putri.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xiv, 133 pages : illustration ; appendix |
Naskah Ringkas : | 2021 |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T-Pdf | 15-22-87156612 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20516936 |