Budaya partisipasi fandom dan reproduksi konten kejahatan = Fandom participatory cultures and reproduction of crime content.
Anzilna Mubaroka, examiner;
Vinita Susanti, supervisor; Harahap, Anggi Aulina, examiner; Iqrak Sulhin, examiner
(Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021)
|
Kejahatan dan homoseksual merupakan konten yang mudah ditemukan dalam drama fiksi media mainstream. Hal ini dapat dilihat dengan maraknya konten – konten kejahatan pada serial TV Boys Love. Sayangnya, konten kejahatan tidak hanya berhenti pada media mainstream tapi juga dibawa oleh penggemar dalam budaya partisipasi mereka pada Fandom. Salah satunya adalah konten kejahatan pada karya penggemar Menggunakan teori kriminologi popular dan kriminologi konstitutif, penelitian ini berutujuan untuk memberikan penjelasan proses penciptaan konten kejahatan pada karya penggemar dan alasan penciptaan konten tersebut. Berdasarkan observasi dan wawancara mendalam, terdapat dua alasan penggemar melakukan reproduksi konten kejahattan : yaitu faktor eksternal seperti alasan ekonomi dan fandom, dan alasan internal yaitu penerimaan diri, pelarian dunia nyata, dan fantasi seksual. Sedangkan proses reproduksi konten kejahatan ini ternyata tidak hanya berasal dari konten drama saja, namun juga dari interaksi dalam fandom, dan konsumsi konten kejahatan pada medium lain termasuk karya penggemar lain. Crime and Homosexuality can be easily found in media mainstream fictional drama. This can be seen as many crime content as fillers in Boys Love TV Series. Unfortunately, crime content not only can be found in drama but also taken by fans to be put into their own content as they participate in the fandom. Using popular criminology and constitutive criminology, this researched aim to explain the process of reproducing crime content in fanworks and the reason behind the act. Based on observation and indepth interview, There are 2 reasons why they choose crime content for their fanworks, external factors such as economic reasons and fandom cultures, and internal reasons such as self-acknowledgement, self-fulfilling, and their own sexual fantasy. Meanwhile, the process of making this content is not solely based on the crime from the drama, but also fandom interaction, and other crime content in other mediums such as other’s fandom fanworks. |
T-Anzilna Mubaroka.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xiii, 107 pages : illustration ; appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia. |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T-Pdf | 15-22-17042991 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20517117 |