Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan menstrual cup di Komunitas Girls Menstrual Cup (G-Cup) Wilayah DKI Jakarta Tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian metode cross-sectional menggunakan data primer yang dilakukan di Komunitas Girls Menstrual Cup (G-Cup) Wilayah DKI Jakarta pada bulan September sampai Oktober 2021 dengan jumlah sampel sebanyak 186 responden. Penggunaan menstrual cup sebagai variabel dependen, sedangkan usia, pendidikan, pengetahuan, persepsi, keterjangkauan, dukungan keluarga, pengaruh teman dan pengaruh influencer sebagai variabel independen. Terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan menstrual cup dengan usia muda (85,5%), pendidikan tinggi (95,2%), pengetahuan baik (54,3%), persepsi keperawanan yang baik (86,6%), keterjangkauan (95,7%), dukungan keluarga (66,7%), pengaruh teman (68,3%) dan pengaruh influencer (74,3%) (p<.05). Hasil penelitian ini menyarankan bagi komunitas untuk memberikan edukasi kepada masyarakat luas mengenai menstrual cup agar masyarakat dapat menerima dan beralih menggunakan menstrual cup serta sosialisasi penggunaan menstrual cup kepada petugas kesehatan di berbagai instansi kesehatan. This study is a cross-sectional method research using primary data conducted in the Girls Menstrual Cup (G-Cup) Community DKI Jakarta area from September to October 2021 with a total sample of 186 respondents. The use of menstrual cup as the dependent variable, while age, education, knowledge, perception, affordability, family support, influence of friends and influence of influencers as independent variables. There is a significant relationship between the use of menstrual cups with young age (85.5%), higher education (95.2%), good knowledge (54.3%), good virginity perception (86.6%), affordability (95 ,7%), family support (66.7%), friend influence (68.3%) and influencer influence (74.3%) (p<.05). The results of this study suggest for the community to provide education to the wider community about menstrual cups so that people can accept and switch to using menstrual cups and socialize the use of menstrual cups to health workers in various health agencies. |