:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Kecerdasan tradisional dalam naskah cerita gempa: Edisi teks dan analisis semiotika geomorfologi prakiraan gempa bumi = Traditional intelligence in cerita gempa manuscript: Text edition and semiotics analysis of geomorphology for earthquake forecast.

Ardiansyah Bagus Suryanto; Limbong, Priscila Fitriasih, supervisor; Munawar Holil, examiner; Mamlahatun Buduroh, examiner (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021)

 Abstrak

Penelitian ini membahas naskah Cerita Gempa (CG) koleksi Husain Hatuwe. Naskah CG merupakan naskah gempa bumi yang ditulis menggunakan aksara Jawi dengan bahasa Melayu-Ambon. Penelitian ini bertujuan menyajikan edisi teks CG dan menjelaskan bentuk kecerdasan tradisional seputar gempa bumi yang terdapat di dalamnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan pendekatan filologi dan menyunting teks dengan menggunakan metode edisi kritis agar teks mudah dibaca dan dipahami. Dalam menganalisis isi teks, digunakan teori semiotika geomorfologi untuk mengungkap kecerdasan tradisional seputar gempa bumi dan pengaruhnya terhadap kondisi tanah atau bentang alam. Temuan penelitian ini memperlihatkan bahwa naskah CG merupakan naskah gempa bumi yang berasal dari Ambon dan ditulis pada abad ke-19. Naskah CG ini merupakan naskah digital yang tersedia dan dapat diakses di situs EAP British Library. Aspek sintaksis, semantik, pragmatik dalam teks CG memperlihatkan adanya tanda-tanda alam dan sosial seputar gempa bumi. Hal ini terlihat dari penggunaan jenis kalimat, pilihan kata, dan ungkapan yang memiliki makna dalam menggambarkan situasi Ambon pada abad ke-19. Terdapat tiga kecerdasan tradisional dalam teks CG berkenaan dengan terjadinya gempa bumi di Ambon, yaitu: 1) Kecerdasan spiritual yang diperlihatkan melalui penyebutan tete nene moyang diyakini memberikan perlindungan dan keselamatan dan Fatimah binti Rasulullah yang dianggap sebagai leluhur masyarakat tanah Hitu sekaligus memperlihatkan bahwa kelompok Syi’ah merupakan kelompok spiritual yang dianut masyarakat tanah Hitu pada masa itu, 2) Kecerdasan sosial yang diperlihatkan melalui terjadinya gempa bumi dan peperangan yang membuat para pemimpin bersalah-salahan, orang dari jauh berdatangan, rakyat berpindah-pindah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara berladang berpindah untuk mendapatkan bahan makanan, 3) Kecerdasan natural yang diperlihatkan melalui gempa bumi mempengaruhi bentuk tanah sehingga terjadi likuefaksi, tanah dengan struktur tertentu mencair dan bergeser akibat getaran yang terjadi dalam waktu singkat. Dari kecerdasan naturalis ini, peneliti memberikan rekomendasi kepada pembuat kebijakan terkait wilayah yang rentan gempa untuk 1) Menghindari tanah yang rentan likuefaksi dengan cara memetakan struktur tanah, 2) Membuat struktur bangunan tahan likuefaksi, 3) Memperbaiki kondisi tanah secara berkelanjutan.

This study discusses the Cerita Gempa (CG) manuscript of Husain Hatuwe's collection. The CG manuscript is an earthquake manuscript written using the Jawi script in the Ambonese-Malay language. This study aims to present the CG text edition and explain the traditional forms of intelligence surrounding earthquakes contained in it. To achieve this goal, the researcher uses a philological approach and edits the text using the critical edition method so that the text is easy to read and understand. In analyzing the content of the text, the semiotic theory of geomorphology is used to reveal traditional intelligence about earthquakes and their effects on soil conditions or landscapes. The findings of this study show that the CG manuscript is an earthquake manuscript originating from Ambon and written in the 19th century. This CG manuscript is a digital manuscript available and accessible on the British Library's EAP website. The syntactic, semantic, and pragmatic aspects of the CG text show the natural and social signs surrounding earthquakes. This can be seen from the use of sentence types, choice of words, and expressions that have meaning in describing the Ambon situation in the 19th century. There are three traditional intelligences in the CG text regarding the earthquake in Ambon, namely: 1) Spiritual intelligence shown through the mention of ancestral tete is believed to provide protection and safety and Fatimah bint Rasulullah who is considered the ancestor of the Hitu land community as well as showing that the Shi'ah group is a spiritual group embraced by the people of the Hitu land at that time, 2) Social intelligence is shown through earthquakes and wars that make leaders guilty, people from far away come, people move around to meet their needs by shifting cultivation to get materials. food, 3) Naturalist intelligence shown through earthquakes affects the shape of the soil so that liquefaction occurs, soil with certain structures melts and shifts due to vibrations that occur in a short time. From this naturalist intelligence, the researcher provides recommendations to policy makers regarding earthquake-prone areas to 1) Avoid liquefaction-prone soils by mapping the soil structure, 2) Create liquefaction-resistant building structures, 3) Improve soil conditions in a sustainable manner.

 File Digital: 1

Shelf
 T-Ardiansyah Bagus Suryanto.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xvii, 116 pages : illustration + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-pdf 15-22-32462376 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20517190