Proses kerja di Area Forging PT X dapat menimbulkan risiko bahaya dari tekanan suara yang ditimbulkan oleh mesin produksi yang dapat menimbulkan kebisingan dan dapat berpengaruh pada gangguan fungsi pendengaran pekerja. Diperlukan analisa faktor yang mempengaruhi gangguan pendengaran agar dapat digunakan sebagai langkah pengendalian yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tekanan bising, gambaran pajanan bising (Leq 8 jam), gambaran gangguan pendengaran dan faktor yang mempengaruhi gangguan pendengaran sensorineural pada pekerja di Area Forging PT X. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional untuk melihat hubungan gangguan fungsi pendengaran akibat pajanan bising dengan menganalisa faktor lain yang dapat mempengaruhinya seperti usia, masa kerja, kebiasaan merokok, pajanan getaran, hobi terkait bising, dan pemakaian alat pelindung diri (alat pelindung telinga). Berdasarkan hasil didapatkan bahwa gambaran tekanan bising di Area Forging PT X berkisar antara 74,1 – 103,4 dBA, pajanan bising (Leq 8 jam) 44 orang (66,7%) terpajan bising tinggi ≥85dBA dan 22 orang (33,3%) terpajan bising <85 dBA dan rata-rata pajanan adalah sebesar 91,5 dBA. Dari 66 partisipan, 8 (12,1%) partisipan mengalami gangguan fungsi pendengaran sensorineural dan 58 (87,9%) partisipan memiliki pendengaran normal. Faktor – faktor yang berhubungan dengan gangguan fungsi pendengaran adalah pajanan bising memiliki p value 0,045 dengan nilai OR 0,818, hobi terkait bising memiliki p value 0,005 dan nilai OR 14,37, masa kerja memiliki p value 0,045 dan nilai OR 0,818, usia memiliki p value 0,001 dan nilai OR 20,07, kebiasaan merokok memiliki p value 0,008 dan nilai OR 12,33, serta penggunaan alat pelindung diri memiliki p value 0,009 dan nilai OR 10,6. Faktor yang paling dominan mempengaruhi gangguan fungsi pendengaran sensorineural adalah usia. Untuk mengandalikan faktor yang mempengaruhi gangguan fungsi pendengaran dapat menggunakan hierarki pengendalian risiko yaitu eliminasi, substitusi, pengendalian teknis, pengendalian administratif dan alat pelindung diri. The work process in Forging Area PT X can pose a danger from sound pressure generated by production machines which can cause disturbances to worker functions. Analysis of factors that influence hearing loss so that it can be used as an appropriate control measure. This study aims to determine the description of noise, noise exposure description (Leq 8 hours), description of hearing loss and factors that influence hearing loss in workers in the Forging Area of PT X. This study is an observational study with cross sectional design to see the relationship between functional impairment due to exposure noise by analyzing other factors that can influence it such as age, years of service, smoking habits, vibration, hobbies related to noise, and use of personal protective equipment (ear protection). Based on the results obtained that the description of noise pressure in the Forging Area PT X ranges from 74.1 – 103.4 dBA, noise exposure (Leq 8 hours) 44 people (66.7%) high noise exposure >85dBA and 22 people (33.3 %) exposed to noise ≤85 dBA and the average exposure was 91.5 dBA. Of the 66 participants, 8 (12.1%) have sensorineural hearing loss and 58 (87.9%) have normal hearing. Factors that are significantly related to hearing loss are noise exposure have p value of 0.045 with an OR value of 0.818, a noise hobby have p value of 0.005 and OR value of 14.37, years of service have p value of 0.045 and OR value of 0.818 , age have p value of 0.001 and OR value of 20.07, smoking habits have p value of 0.008 and OR value of 12.33, and the use of personal protective equipment have p value of 0.009 and an OR value of 10.6. The most dominant factor influencing sensorineural hearing loss is age. To control those affecting hearing function impairment, risk control factors can be used, namely elimination, substitution, control, control, and personal protective equipment. |