:: UI - Makalah dan Kertas Kerja :: Kembali

UI - Makalah dan Kertas Kerja :: Kembali

Peran iklan kecantikan dalam membentuk konsep diri dan memperkuat colorism di kalangan perempuan = The role of beauty ads in shaping self-concept and strengthening colorism among women

Nina Aisha Darby; Wahyuni Pudjiastuti, supervisor (Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia, 2020)

 Abstrak

Media adalah sumber informasi penting untuk standar dan norma kecantikan yang dianut
masyarakat dan salah satunya standar yang paling banyak ditemui di masyarakat adalah ide
mengenai warna kulit yang ideal. Data dari Mills (2017) menemukan bahwa standar kecantikan
yang ditransmisikan oleh media terutama sangat berdampak pada perempuan. Salah satu cara
media mengimplementasikan standar kecantikan tersebut adalah melalui iklan. Iklan produk
kecantikan seringkali menggambarkan warna kulit yang gelap sebagai sesuatu yang buruk
sedangkan warna kulit terang selalu digambarkan sebagai pertanda kecantikan. Hal ini
mengungkap cara kerja colorism di Indonesia. Colorism, adalah proses diskriminasi yang
memberikan hak istimewa bagi mereka yang memiliki warna kulit lebih terang dibandingkan
mereka yang kulitnya gelap. Colorism memiliki implikasi internal (konsep diri), dan juga
implikasi eksternal (diskriminasi). Tulisan ini berusaha untuk mengetahui implikasi internal
colorism, yakni konsep diri, sebagai akibat dari iklan kecantikan. Setelah melakukan wawancara
dengan dua orang informan, penulis dapat menyimpulkan bahwa iklan kecantikan memang
memainkan peran yang penting dalam melestarikan colorism di kalangan perempuan yang pada
akhirnya membentuk self-esteem, ideal self, self image (konsep diri) perempuan tersebut.

Media is an important source of beauty norms and standards that a society adheres to and a
beauty standard that we come across a lot in society are skin color ideals. Data from Mills (2017)
shows that beauty standards that are transmitted by the media have an especially profound
impact on women. One of the ways in which beauty standards are implemented by the media is
through advertisements. Beauty advertisements often portray dark skin as something that is bad
and shows lighter skin tones as a sign of beauty. This shows how colorism works in Indonesia.
Colorism is the process of discrimination that gives priviledges to those with lighter skin tones
compared to those with darker skin tones. Colorism has internal (self concept) and external
(discrimination) implications. This writing attempts to discover the internal implications of
colorism, namely self concept, as a consequence of beauty advertisements. After conducting
interviews with two informants, it can be concluded that beauty advertisements do play an
important role in strengthening colorism in women, which in turn impacts their self-esteem, ideal self, and self image (self concept).

 File Digital: 1

Shelf
 MK-Nina Aisha Darby.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : MK-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia, 2020
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : 30 pages : illustration + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
MK-pdf 11-22-01678101 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20517341