Latar belakang: Risiko infeksi COVID-19 di tempat praktik dokter gigi menyebabkan pelayanan kedokteran gigi diprioritaskan untuk kasus kegawatdaruratan gigi, yaitu keadaan mulut yang mengancam nyawa dan membutuhkan perawatan segera untuk menghentikan perdarahan, infeksi, maupun nyeri. Anak kelompok usia 3-6 tahun sering mengalami trauma dental dan nyeri karena gigi berlubang yang termasuk dalam kegawatdaruratan gigi. Orang tua perlu diedukasi untuk mengetahui kasus kegawatdaruratan gigi yang mungkin terjadi pada anak dan penanganannya selama pandemi COVID-19 tanpa kontak langsung untuk mencegah penyebaran infeksi COVID-19, seperti sekolah taman kanak-kanak (TK) yang telah melakukan pembelajaran secara daring. Edukasi menggunakan media visual secara daring berpotensi untuk memperbaiki pengetahuan orang tua mengenai kegawatdaruratan gigi pada anak. Tujuan: menganalisis efektivitas edukasi media visual secara daring tentang kegawatdaruratan gigi anak selama pandemi COVID-19 terhadap pengetahuan orang tua murid (OTM) TK. Metode: Penelitian ini merupakan studi eksperimental dengan cara menilai pengetahuan OTM sebelum dan setelah dilakukan edukasi menggunakan media visual secara daring melalui kuesioner yang diberikan secara daring. Media visual berupa video animasi berdurasi 2 menit dengan narasi tertulis. Hasil: Penelitian diikuti oleh 45 OTM dari TK kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan. Pengetahuan OTM setelah edukasi meningkat secara signifikan dibandingkan sebelum edukasi (Uji Wilcoxon, p < 0,05), tetapi tidak dipengaruhi oleh pendidikan, usia, dan pekerjaan orang tua murid (Uji Mann Whitney dan Kruskal Wallis, p > 0,05). Kesimpulan: Edukasi menggunakan media visual secara daring tentang kegawatdaruratan gigi anak efektif dalam meningkatkan pengetahuan OTM TK. Background: Dental threatening or needs immediate treatment to control bleeding, infection, or pain, during COVID-19 pandemic to minimize the transmission risk of COVID-19 infection in dental setting. The children in 3-6-year age group are frequently experienced from dental trauma or pain due to dental caries that needs immediate treatment. Thus, an education in pediatric dental emergency during this pandemic is necessary to reduce the morbidity rate in children, especially for parents. An online education using visual aid, that is currently applied in most schools in Indonesia, can be useful to improve the parent’s knowledge in pediatric dental emergency. Objective: To analyze the effectiveness of online visual education about pediatric dental emergency during COVID-19 pandemic to improve the parents’ knowledge, who have children in kindergarten. Method: This study was an experimental study that was comparing parent’s knowledge before and after online visual education using online questionnaires. The visual aid was a 2-minute-animated video with written narration. Results: A total of fourty five parents who have children in kindergarten located in Setiabudi district, South Jakarta. Parent’s knowledge in pediatric dental emergency increased significantly after the visual education (Wilcoxon test, p<0.05), and was not influenced by the differences in parents’ educational level, ages, and occupation (Mann Whitney and Kruskal Wallis test, p>0,05). Conclusion: Online visual education is effective to improve the parents’ knowledge in pediatric dental emergency. |