Penyakit Covid-19 merupakan penyakit yang menyebabkan masalah pernapasan. Covid-19 memiliki beberapa gejala yang biasanya muncul setelah periode inkubasi. Beberapa gejala umum dari Covid-19 yaitu demam, batuk dan kelelahan, gejala lain seperti produksi sputum, sakit kepala, diare, dispnea, dan lymphopenia juga dapat terjadi. Beberapa pasien yang mengalami batuk dengan produksi sputum memiliki keterbatasan untuk mempertahankan kebersihan jalan napas secara mandiri karena sputum yang terlalu kental dan ketidakmampuan untuk batuk secara efektif. Ketidakmampuan untuk mengeluarkan sputum dapat menyebabkan penumpukan sputum di jalan napas yang menyebabkan obstruksi sehingga ventilasi berkurang. Salah satu peran perawat di IGD adalah melakukan stabilisasi pasien dari sisi Airway, Breathing, Circulation, Disability, Exposure (ABCDE). Pada pasien dengan retensi sputum dapat mengalami penyumbatan jalan napas. Salah satu intervensi keperawatan yang umum untuk pasien dengan retensi sputum yaitu kolaborasi pemberian mukolitik dan prosedur suction. Namun prosedur suction ini dapat menimbulkan nyeri dan risiko cedera jalan napas jika sputum terlalu kental, sehingga perlu dipertimbangkan antara manfaat dan efek sampingnya. Intervensi non invasive lain yang dapat dilakukan untuk mengeluarkan dahak adalah fisioterapi dada dan batuk efektif. Pada studi kasus ini mempresentasikan kasus seorang perempuan (45 tahun) dengan demam 4 hari sebelum masuk rumah sakit, lemas, sesak, pusing, mual, anosmia dan tidak bisa tidur, batuk produktif namun kesulitan mengeluarkan sputum, terkonfirmasi positif Covid-19 melalui swab antigen dan PCR. Saat berada di IGD pasien mendapatkan terapi oksigenasi nasal kanul, medikasi dan fisioterapi dada. Setelah dilakukan dua kali fisioterapi dada, pasien dapat mengeluarkan dahak dan saturasi meningkat. Studi kasus ini menunjukkan seberapa kegunaan fisioterapi dada dan batuk efektif sebagai salah satu intervensi untuk membantu mengatasi diagnosa ketidakefektifan bersihan jalan napas pada pasien Covid-19. Covid-19 is a disease that causes respiratory problems. Covid-19 has several symptoms that usually appear after the incubation period. Some of the common symptoms of Covid-19 are fever, cough, fatigue, other symptoms such as sputum production, headache, diarrhea, dyspnea, and lymphopenia can also occur. Some patients who have a cough with sputum production have limited ability to maintain a clean airway independently because of excessively thick sputum and an inability to cough effectively. The inability to excrete sputum can lead to a buildup of sputum in the airways which obstructs so that ventilation is reduced. One of the nurse's roles in the ER is to stabilize the patient from the Airway, Breathing, Circulation, Disability, Exposure (ABCDE) side. Patients with sputum retention may experience airway obstruction. One of the common nursing interventions for patients with sputum retention is the collaboration of mucolytic administration and suction procedures. However, this suction procedure can cause pain and the risk of airway injury if the sputum is too thick, so it is necessary to consider the benefits and side effects. Another non-invasive intervention that can be done to remove sputum is chest physiotherapy and effective coughing. In this case study, we present the case of a woman (45 years old) with fever 4 days before hospital admission, weakness, shortness of breath, dizziness, nausea, anosmia and unable to sleep, productive cough but difficulty expel sputum, confirmed positive for Covid-19. While in the ED the patient received nasal cannula oxygenation therapy, medication, and chest physiotherapy. After two chest physiotherapy, the patient was able to expel sputum and increased saturation. This case study shows how effective chest and cough physiotherapy is as an intervention to help overcome the diagnosis of ineffective airway clearance in Covid-19 patients. |