Rumah Sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuaidengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.Standar pelayanan minimal di rumah sakit pada pelayanan farmasi salah satunyaadalah penulisan resep sesuai formularium harus 100% dengan tujuan yaitutergambarnya efisiensi pelayanan obat kepada pasien. Formularium Rumah Sakitbermanfaat dalam kendali mutu dan kendali biaya obat yang akan memudahkanpemilihan obat yang rasional, mengurangi biaya pengobatan, dan mengoptimalkanpelayanan kepada pasien. Pemantauan dan evaluasi Formularium Rumah Sakitdilakukan terhadap kepatuhan penggunaan Fornas dan kepatuhan penggunaanFormularium Rumah Sakit.Penelitian ini dilakukan di RSUI pada tanggal 6 September 2021 – 31Oktober 2021 dan merupakan penelitian deksriptif menggunakan metodepengambilan sampel secara retrospektif dengan mengamati dan mengevaluasikesesuaian peresepan obat pasien depo farmasi rawat jalan RSUI periode Januari –September 2021 dengan Formularium Rumah Sakit RSUI berdasarkan kriteriainklusi yaitu resep pasien rawat RSUI dengan tanggal resep pada periode Januari-September 2021 dan kriteria eksklusi yaitu resep alat kesehatan dan bahan medis habis pakai, juga order location yang bukan berasal dari poliklinik rawat jalan RSUI. Selain itu juga dilakukan evaluasi kesesuaian obat lost sales di depo farmasi rawat jalan RSUI periode Januari – September 2021 dengan Formularium Rumah Sakit RSUI dengan kriteria inklusi seluruh resep pasien dari depo rawat jalan yang terdapat salah satu jenis item obat atau semua item yang obatnya disalin resep (copy resep) keseluruhan atas permintaan pasien atau tidak ditanggung oleh guarantor atau stok obat habis dan kriteria ekslusi yaitu Resep pasien dari depo rawat jalan yang obatnya tidak disalin resep dan disalin sebagian saja. Data diolah dan dihitung menggunakan Microsoft Excel 2013 kemudian data yang dihasilkan ditampilkan dalam bentuk persentase. Hasil penelitian di dapat bahwa peresepan obat pada depo farmasi rawat jalan RSUI periode Januari – September 2021 secara keseluruhan didapatkan 59,52% yang sesuai dengan Formularium Rumah Sakit dan yang tidak sesuai yaitu 40,47%. Dengan peresepan obat pada depo farmasi rawat jalan non COVID-19 RSUI periode Januari – September 2021 yang sesuai dengan Formularium Rumah Sakit yaitu 61,08% dan yang tidak sesuai yaitu 38,92%. Sedangkan peresepan obat pada depo farmasi rawat jalan khusus COVID-19 RSUI periode Januari – Praktik Kerja di RSUI, PT. Anugerah PharmindoLestari, dan Apotek Kimia Farma Periode Bulan September – Desember 2021ix September 2021 yang sesuai dengan Formularium Rumah Sakit yaitu 59,38% danyang tidak sesuai yaitu 40,63%. Untuk obat lost sales yang sesuai denganFormularium Rumah Sakit yaitu 61,12% dan yang tidak sesuai yaitu 38,88%.Kata Kunci: Rumah Sakit, Formularium Rumah Sakit, Lost Sales, Depo Farmasi Rawat Jalan. Hospitals are required to provide quality services in accordance withestablished standards and can reach all levels of society. Minimum servicestandards in hospitals specifically in pharmaceutical services, one of which iswriting prescriptions according to the formulary must be 100% with the aim ofdepicting the efficiency of drug services to patients. Hospital Formularies are usefulin quality control and drug cost control which will facilitate rational drug selection,reduce treatment costs, and optimize services to patients. Monitoring and evaluationof the Hospital Formulary is carried out on compliance with the use of NationalDrug Formulary and compliance with the use of Hospital Formulary.This study was conducted at RSUI on September 6, 2021 – October 31, 2021and is a descriptive study using a retrospective sampling method by observing andevaluating the suitability of drug prescriptions for outpatient pharmacy depots atRSUI for the period January – September 2021 with the RSUI Hospital Formularybased on inclusion criteria are prescriptions for RSUI inpatients with prescriptiondates in the January – September 2021 period and exclusion criteria areprescriptions for medical devices and consumable medical materials, as well asorder locations that are not from the RSUI outpatient polyclinic. In addition, anevaluation of the suitability of lost sales drugs at the outpatient pharmacy depot ofRSUI for the period January – September 2021 with the RSUI Hospital Formularywas also carried out with the inclusion criteria of all patient prescriptions from theoutpatient depot which contained one type of drug item or all items whosemedicines were copied by prescription (copy of prescription) in its entirety at therequest of the patient or not covered by the guarantor or the drug stock runs out andthe exclusion criteria are patient prescriptions from outpatient depots whosemedicines are not copied and only partially copied. The data is processed andcalculated using Microsoft Excel 2013 then the resulting data is displayed inpercentage form.The results of the study showed that drug prescriptions at the outpatientpharmacy depot of RSUI for the period January – September 2021 overall obtained59.52% which were in accordance with the Hospital Formulary and those that werenot appropriate, 40.47%. By prescribing drugs at non-COVID-19 outpatientpharmacy depots at RSUI for the period January – September 2021, which are inaccordance with the Hospital Formulary, 61.08% and those that are not appropriate,Internship at University of Indonesia Hospital (RSUI),PT. Anugerah Pharmindo Lestari, and Kimia FarmaPharmacy Period of September – December 2021xi38.92%. Meanwhile, drug prescriptions at the outpatient pharmacy depotspecifically for COVID-19 RSUI for the period January – September 2021 whichare in accordance with the Hospital Formulary are 59.38% and those that are notappropriate are 40.63%. For lost sales drugs that are in accordance with the HospitalFormulary are 61.12% and those that are not suitable are 38.88%.Keywords:Hospital, Hospital Formulary, Lost Sales, Outpatient Pharmacy Depot. |