:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Hubungan antara sleep bruxism dengan tempromandibular disorder = Relationship between sleep bruxism and temporomandibular disorder

Christian Lokita Wijaya; Ira Tanti, supervisor; Lia Kartika Wulansari, supervisor; Nina Ariani, examiner; Ratna Sari Dewi, examiner; Muslita Indrasari, examiner (Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021)

 Abstrak

Latar belakang: Sleep bruxism merupakan aktivitas oromandibular stereotip sewaktu tidur yang ditandai oleh grinding dan clenching gigi. Penderita sleep bruxism umumnya identik dengan adanya nyeri temporomandibular disorder (TMD). Metode: Penelitian potong lintang ini menggunakan 97 subjek terdiri dari 38 orang laki-laki dan 59 orang perempuan, dengan rentang usia 17-55 tahun. Penilaian sleep bruxism dilakukan menggunakan kuesioner oleh American Academy of Sleep Medicine versi Bahasa Indonesia, serta penilaian TMD dilakukan menggunakan indeks diagnostik DC/TMD. Hasil: Terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara sleep bruxism dan TMD. Sleep bruxism, jenis kelamin dan stress emosional menjadi faktor prediktor terhadap TMD. Pada analisis multivariat dengan regresi logistik diketahui bahwa jenis kelamin dan stress emosional berpengaruh terhadap TMD dengan odds ratio (OR) masing-masing sebesar 3,113 dan 4,043, sedangkan sleep bruxism tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap TMD dengan OR sebesar 1,141. Kesimpulan: Sleep bruxism berhubungan dengan TMD, namun memiliki pengaruh yang lebih kecil dibandingkan dengan jenis kelamin dan stress emosional.

Background: Sleep bruxism is a stereotypical oromandibular activity during sleep characterized by grinding and clenching of teeth. Patients with sleep bruxism are generally associated with temporomandibular disorder (TMD) pain. Methods: This cross-sectional study used 97 subjects consisting of 38 male and 59 female, with an age range of 17-55 years. The assessment of sleep bruxism was carried out using Indonesian version of the questionnaire based on the American Academy of Sleep Medicine sleep bruxism questionnaire, and the TMD assessment was carried out using the DC/TMD diagnostic index. Results: There was a statistically significant relationship between sleep bruxism and TMD. Sleep bruxism, gender and emotional stress are predictors of TMD. In multivariate analysis with logistic regression, it was found that gender and emotional stress had an impact on TMD with odds ratio (OR) of 3.113 and 4.043, respectively, while sleep bruxism had no significant impact on TMD with an OR of 1.141. Conclusion: Sleep bruxism is associated with TMD, but has a smaller impact compared to gender and emotional stress.

 File Digital: 1

Shelf
 T-Christian Lokita Wijaya.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource (rdacarries)
Deskripsi Fisik : xiv, 43 pages : illustration ; appendix
Naskah Ringkas : 2021
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-pdf 15-22-54537161 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20518080