:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Tradisi penyambutan dan penghormatan tamu di keraton Yogyakarta sebagai bentuk pola relasi pada masa pemerintahan Hamengku Buwana VII dalam naskah Koepija Djendralan = The tradition of welcoming and respecting guests at the Yogyakarta palace as a form of relationship patterns during the reign of Hamengku Buwana VII in the Koepija Djendralan manuscript

Clara Shinta Anindita Apriyadi; Mamlahatun Buduroh, supervisor; Tommy Christomy, examiner; Turita Indah Setyani, examiner (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021)

 Abstrak

Penelitian ini membahas teks Kangjeng Tuan Ingkang Wicaksana Gupernur Jendral Otto van Rees (KTIWGJO) salah satu teks yang berada di dalam naskah arsip Koepija Djendralan (KD) koleksi KHP Widya Budaya Keraton Yogyakarta. Teks KTIWGJO tertulis dalam bahasa Jawa dan berbentuk gancaran (prosa). Teks ini dikaji dengan langkah kerja filologi. Selanjutnya, analisis isi teks menggunakan teori poskolonialisme dan teori hegemoni. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyajikan suntingan dan terjemahan teks KTIWGJO agar mudah dibaca dan dipahami oleh masyarakat kini dan menjelaskan prosesi penyambutan serta penghormatan tamu di Keraton Yogyakarta pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwana VII. Penelitian ini mengungkapkan bahwa adanya pola relasi yang terjadi pada prosesi penyambutan dan penghormatan Kanjeng Tuan Ingkang Wicaksana Gubernur Jenderal Otto van Rees selama berada di Yogyakarta. Sebelum menuju pembahasan pola relasi, terdapat beberapa analisis isi teks KTIWGJO, antara lain mengenai latar belakang historis yang tercermin dalam teks KTIWGJO. Latar historis yang dibangun melalui teks ini adalah pada masa kolonialisme Belanda saat pemerintahan Sultan Hamengku Buwana VII. Selanjutnya terdapat analisis struktur naskah KD, kemudian analisis penyambutan dan penghormatan pada saat kedatangan Gubernur Jenderal Otto van Rees, dan analisis kegiatan Gubernur Jenderal Otto van Rees selama tujuh hari di Yogyakarta. Pola relasi yang dianalisis menggunakan teori poskolonialisme akan memunculkan relasi hegemoni di antara prosesi-prosesi yang terjadi. Penelitian tentang KTIWGJO ini membuka pengetahuan baru tentang naskah arsip Keraton Yogyakarta pada masa kolonialisme Belanda dan mengenai prosesi penyambutan serta penghormatan yang terjadi pada masa itu, sehingga dapat mengungkap nilai sosial dan budaya yang berlaku. Selain itu, penelitian pada teks KTIWGJO ini juga dapat menambah wawasan baru mengenai pola hegemoni yang dilakukan oleh pihak pribumi pada masa itu dan membuktikan bahwa pihak terjajah tidak semuanya adalah pihak terbelakang dan mudah dibodohi.

This research was discussed the text of Kangjeng Tuan Ingkang Wicaksana Governor General Otto van Rees (KTIWGJO), it is one of the texts in the archive manuscript of Koepija Djendralan (KD) the collection of KHP Widya Budaya Keraton Yogyakarta. The text of KTIWGJO was written in Javanese and in the form of prose. This text was studied with philology analysis. Furthermore, the analysis of the content text used the theory of postcolonialism and the theory of hegemony. The purpose of this study was to present the edits and translations of the KTIWGJO text, so that it was easily to read and understood by today's society and to explain the procession of welcoming and honoring guests at the Yogyakarta Palace during the reign of Sultan Hamengku Buwana VII. This study was revealed that there is a pattern of relations that occurs in the procession of welcoming and respecting Kanjeng Tuan Ingkang Wicaksana Governor General Otto van Rees while in Yogyakarta. Before going to the discussion of relational patterns, there are several analyzes of the content of the KTIWGJO text, including the historical background reflected in the KTIWGJO text. The historical setting was built through this text was during the Dutch colonial period when the reign of Sultan Hamengku Buwana VII. Furthermore, there was an analysis of the structure of the KD manuscript, then an analysis of the welcome and respect at the arrival of the Governor General Otto van Rees, and an analysis of the activities of the Governor General Otto van Rees for seven days in Yogyakarta. The pattern of relations analyzed used the theory of postcolonialism was created a hegemonic relationship between the processions that occur. This research on KTIWGJO opens up new knowledge about the archives of the Yogyakarta Palace during the Dutch colonialism period and the welcoming and honoring processions that occurred at that time, so that it can reveal the prevailing social and cultural values. In addition, the research on the text of the KTIWGJO can also added new insight into the pattern of hegemony was carried out by the society at that time and proven that not all of the colonized were backward and easily fooled.

 File Digital: 1

Shelf
 T-Clara Shinta Anindita Apriyadi.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource (rdacarries)
Deskripsi Fisik : xvi, 218 pages : illustration + appendix
Naskah Ringkas : 2021
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-pdf 15-22-24682055 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20518373