:: UI - Tugas Akhir :: Kembali

UI - Tugas Akhir :: Kembali

Framing Pemberitaan Geum Moeugi Undong pada Masa Krisis Finansial Asia 1998 oleh Chosun Ilbo dan KBS = Framing of the Geum Moeugi Undong Reports by Chosun Ilbo and KBS during the 1998 Asia Financial Crisis

Adinda Ditya Wianti; Fadhila Hasby, supervisor; Zaini, examiner; Nur Hasanah, examiner (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022)

 Abstrak

Korea Selatan menjadi salah satu dari tiga negara yang merasakan dampak signifikan selama Krisis Finansial Asia yang dimulai pada Juli 1997. Pemerintahan Korea Selatan pada masa itu yang baru saja beralih dari kepemimpinan Presiden Kim Young-Sam ke Presiden Kim Daejung mendukung sebuah gerakan bagi masyarakat yang dikenal sebagai Geum Moeugi Undong. Gerakan yang dimulai dari kelompok sipil merupakan salah satu cara Korea Selatan untuk memulihkan perekonomian. Melalui media massa, pemberitaan mengenai pergerakan tersebut dapat didengar dan diikuti oleh masyarakat secara sukarela dari seluruh pelosok negeri. Berdasarkan data yang ada, pemerintah berhasil mengumpulkan sekitar 227 ton emas yang senilai sekitar 2,13 miliar dolar Amerika untuk membayar hutang negara. Hal ini membuat Korea bebas dari hutang IMF pada Agustus 2001. Dengan menggunakan analisis framing dari William A. Gamson, penelitian ini membahas framing yang dilakukan oleh Chosun Ilbo dan KBS dalam pemberitaan mengenai Geum Moeugi Undong. Berdasarkan hasil analisis, terbukti bahwa kedua media massa memiliki peran yang berstruktur sebagai pemantik wacana (Chosun Ilbo) dan penyelenggara wacana (KBS) dengan tujuan akhir yang sama walaupun keduanya melakukan framing dengan cara yang berbeda.

South Korea became one of three countries that felt significant impact during the Asian Financial Crisis which began in July 1997. The South Korean government at that time, which had just transitioned from the leadership of President Kim Young-Sam to President Kim Daejung supported a movement for people known as Geum Moeugi Undong. The movement that started from civic groups is one of South Korea's ways to restore the economy. Through the mass media, news about the movement can be heard and followed by the community voluntarily from all corners of the country. Based on available data, the government managed to collect about 227 tons of gold, which is worth around US$2.13 billion to pay off the country's debt. This made Korea free from IMF debt in August 2001. Using William A. Gamson's framing analysis, this study discusses the framing carried out by Chosun Ilbo and KBS in the news about Geum Moeugi Undong. Based on the results of the analysis, it is evident that the two media have a structured role as a discourse trigger (Chosun Ilbo) and an organizer (KBS) with the same ultimate goal even though both of them do framing in different ways.

 File Digital: 1

Shelf
 TA-Adinda Ditya Wianti.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : TA-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : 19 pages
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
TA-pdf 16-22-09078701 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20519975