The Normalization of the Topic of Death in Tim Burtonâs Animated Movies: Corpse Bride (2005) and Frankenweenie (2012) = Normalisasi Topik Kematian di Film Animasi Tim Burton: Corpse Bride (2005) dan Frankenweenie (2012)
Aritonang, Maura Aprilia D`Yona;
Iswahyudi, supervisor
(Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022)
|
Film dapat menjadi sebuah media yang membantu penontonnya mengatasi ketakutan mereka terhadap kematian, juga meminimalisasi stigmatisasi negatif terkait topik tersebut. Penulis mengusulkan bahwa film dan kemampuannya untuk menceritakan sesuatu dapat mengubah kematian menjadi sebuah subyek yang dapat dibicarakan secara terbuka. Penulis melihat bahwa dua film Tim Burton, Corpse Bride (2005) dan Frankenweenie (2012), telah berdiskusi tentang kematian secara kasual. Tulisan ini membandingkan bagaimana kedua film membahas kematian. Tulisan ini juga meneliti bagaimana film Burton menggunakan latar spesifik dan aliansi antara karakter yang hidup dan mati untuk menormalisasi topik kematian. Dengan menggunakan metode analisis teks kualitatif, tulisan ini berusaha membuktikan bahwa film tersebut menormalisasi isu kematian dalam film dengan menggambarkan kematian secara tidak realistis dan berusaha mendorong dibukanya ruang diskusi tentang kematian yang kasual dengan mengulang konflik yang sama di kedua film. Film-film tersebut juga menormalisasi topik kematian dengan menciptakan dunia fiksi yang menerima keberadaan makhluk yang sudah mati dan hubungan mereka dengan makhluk hidup. Terakhir, tulisan ini membahas karakter yang diasingkan dari masyarakat yang digambarkan sebagai pahlawan karena mau menerima keberadaan makhluk yang sudah mati. Films can be a method to help people cope with their fear of death and minimize the negative stigmatizations surrounding the topic. The writer proposes that film and its ability to tell a story is capable of making death a subject that can openly be talked about. The writer notices two of Tim Burton’s movies, Corpse Bride (2005) and Frankenweenie (2012), are discussing death casually. The article compares how the two movies discuss death. The article also examines why Burton’s films use specific settings and the alliance between the living and the dead characters to normalize death. Using qualitative textual analysis as a method, this article argues that the movies normalize the issues by portraying death unrealistically and encouraging to talk about death casually by using the same conflict in the two movies. The films also try to normalize death by creating a fictional world that is accepting of dead creatures and their contact with the living. Lastly, the article discusses that the characters alienated in their society are portrayed as the hero for accepting dead creatures. |
MK-Maura Aprilia D Yona Aritonang.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | MK-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022 |
Program Studi : |
Bahasa : | eng |
Sumber Pengatalogan : | LibUI eng rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | 36 pages : illustration |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
MK-pdf | 11-22-99086016 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20520146 |