Masyarakat Papua menjunjung tinggi adat istiadat yang sangat lekat dengan ideologi patriarki sehingga menguasai kehidupan masyarakat termasuk kehidupan perempuan. Budaya patriarki di Papua memiliki keterkaitan antara perempuan dan lingkungannya. Melalui dua novel yang berjudul Tambo Bunga Pala dan Hutan Rahasia karya Aprila Wayar, novelis perempuan Papua pertama yang paling produktif, menunjukkan upaya resistensi perempuan Papua menggugat dominasi patriarki yang memarginalkan perempuan dan alam Papua. Artikel ini bertujuan untuk membahas bagaimana resistensi perempuan Papua melalui alam dan perspektif ekofeminisme transformatif ditampilkan sebagai kritik terhadap dominasi patriarki dalam dua novel karya Aprila Wayar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Teori naratif Tzvetan Todorov (1985) digunakan untuk menganalisis makna dan hubungan dari peristiwa dan resistensi tokoh utama dalam cerita pada kedua novel. Selanjutnya, penelitian ideologis menggunakan teori ekofeminisme yang dikemukakan oleh Karen J. Warren (1997) untuk melihat dinamika resistensinya. Temuan artikel ini menunjukkan bahwa Meskipun perjuangan perempuan di Papua belum dikatakan berhasil, namun proses dalam menuju keberhasilan tersebut masih terus dilakukan. Penguatan subjektifitas perempuan dalam ruang publik, privat, dan literasi dapat menggugat posisi perempuan Papua sebagai subordinat di Indonesia maupun di Papua. The Papuan people respect traditions which are very closely related to the patriarchal ideology so that they dominate people's lives, including the lives of women. The patriarchal culture in Papua has a relationship between women and their environment. Through two novels entitled Tambo Bunga Pala and Hutan Rahasia by Aprila Wayar, the first Papuan female novelist. She shows the resistance efforts of Papuan women to challenge patriarchal domination which marginalizes Papuan women and nature. This article aims to discuss the resistance of Papuan women through nature and the perspective of transformative ecofeminism presented as a critique of patriarchal domination in two novels by Aprila Wayar. The method used in this research is qualitative method. Tzvetan Todorov's (1985) narrative theory was used to analyze the meaning and relationship between events and the main character's resistance in the stories in both novels. Furthermore, ideological research uses the ecofeminism theory proposed by Karen J. Warren (1997) to see the dynamics of resistance. The findings of this article show that although the struggle of women in Papua has not been said to be successful, the process towards success is still ongoing. Strengthening women's subjectivity in public, private, and literacy spaces can challenge the position of Papuan women as subordinates in Indonesia and in Papua. |