Pemetaan Ekspedisi Angkatan Laut Hindia Belanda dalam Menghadapi Eskalasi Perompakan di Kepulauan Riau dan Laut Jawa 1830--1862 = Mapping the Dutch East Indies Naval Expedition Confronting Escalation of Piracy in the Riau Island and the Java Sea 1830--1862
Mirza Ardi Wibawa;
Didik Pradjoko, supervisor; Susanto Zuhdi, examiner; Linda Sunarti, examiner
(Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022)
|
Makalah ini membahas pemetaan masalah pada ekspedisi angkatan laut Hindia Belanda dalam menghadapi perompakan di Kepulauan Riau dan Laut Jawa. Masalah perompak di Kepulauan Melayu merupakan fenomena yang belum selesai sampai sekarang. Isu ini memicu perhatian sejarah maritim dan studi regional untuk mencari gejala yang membuat bajak laut endemik di daerah dan periode tertentu. Dalam kasus bajak laut abad ke-19 di perairan barat nusantara, sebagian sejarawan berpendapat bahwa kolonialisme menjadi pemicu utama para penguasa Melayu untuk memindahkan armada bajak lautnya sebagai bentuk perlawanan terhadap sistem perdagangan yang opresif dan eksklusif oleh bangsa Eropa. Oleh karena itu, perubahan struktur dari lahirnya kolonialisme di tengah dunia maritim tradisional berpengaruh pada kemunculan bajak laut di perairan nusantara, khususnya Kepulauan Riau dan Laut Jawa. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan menganalisis dokumen-dokumen yang diterbitkan oleh pemerintah kolonial dan surat kabar selama abad ke-19. This paper discusses the problem of mapping in the Dutch East Indies naval expedition ti confront piracy in the Riau Islands and Java Sea.The problem of pirates in the Malay Archipelago is an unfinished phenomenon. This issue triggers the attention of maritime history and regional studies to look for the symptoms that make pirates endemic in certain areas and periods. In the case of 19th-century piracy in the western waters of the archipelago, some historians argue that colonialism was the main trigger for the Malay rulers to move their pirate fleet as a form of resistance to the oppressive and exclusive trading system by the Europeans. Therefore, the structural changes from colonialism in the traditional maritime world affect the emergence of pirates in the archipelago, especially the Riau Islands and the Java Sea. This study uses the historical method by analyzing documents published by the colonial government and newspapers during the 19th century. |
TA-Mirza Ardi Wibawa.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | TA-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | 55 pages : illustration |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
TA-pdf | 16-22-92130091 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20520232 |