Penelitian ini bertujuan untuk mengukur persistensi guncangan volatilitas saham di Bursa Efek Indonesia, yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (Indeks Pasar) dan sembilan Indeks Sektoral pada saat pengumuman masuknya COVID-19 ke Indonesia yang diproksi dengan penduduk domestik yang terinfeksi. Peningkatan guncangan volatilitas IHSG dan Indeks Sektoral merupakah reaksi dari investor terhadap pembatasan pergerakan manusia dalam rangka pencegahan penyebaran COVID-19 (Kusumahadi & Permana, 2021). Penelitian ini mengukur estimasi conditional variance (volatilitas) dengan menggunakan model GARCH (1,1) dengan periode observasi data secara time series dari bulan Januari 2016 sampai dengan 30 April 2021 pada masa kemunculan domestik COVID-19 di Indonesia. Hasil regresi menunjukkan adanya peningkatan kemampuan indeks pasar dalam menyerap guncangan volatilitas pada periode setelah diumumkan kasus positif COVID-19 pertama kali di Indonesia yang menunjukkan kemampuan pasar cukup baik dalam merespon krisis. Adapun indeks sektor Industri Barang Konsumsi yang merupakan kelompok industri makanan dan minuman, produsen tembakau, farmasi, kosmetik dan rumah tangga, peralatan rumah tangga, dan lainnya, berdasarkan hasil penelitian mempunyai kemampuan yang paling cepat dalam menyerap guncangan volatilitas. Bukti ini dapat menjadi informasi yang penting bagi investor, akademisi maupun pengusaha dalam memahami persistensi guncangan volatilitas dari indeks pasar maupun sektoral karena terkait dengan potensi imbal hasil dan risiko yang ditimbulkan. This study aims to measure the persistence of stock volatility shocks on the Indonesia Stock Exchange, namely the Composite Stock Price Index (Market Index) and nine sectoral indices, at the time of the announcement of the entry of COVID-19 into Indonesia, which were proxied by infected domestic residents. The increased volatilities of the JCI and the sectoral indices were reactions from investors to the restrictions on human movement to prevent the spread of COVID-19 (Kusumahadi & Permana, 2021). This study estimates the conditional variance (volatility) by using the GARCH (1,1) model with a time series data observation period from January 2016 to April 30, 2021, before and after the domestic emergence of COVID-19 in Indonesia. It was found that there was an increase in the ability of the market index to absorb volatility shocks in the period after the announcement of the first positive case of COVID-19 in Indonesia, which shows the market's ability to respond to the crisis is quite good. The Consumer Goods industry sector index, which is a group of food and beverage industries, producers of tobacco, pharmaceuticals, cosmetics, household appliances, and others, can absorb volatility shocks at the shortest period. The results of this study provide important information for investors, academics, and entrepreneurs in understanding the persistence of volatility shocks from the market and sectoral indices because they are related to potential returns and the risks involved. |