Diri Sendiri, Sesama, dan Sang Pencipta: Analisis Makna Unen-Unen dalam Serat Kalatidha = Self, Fellow, and the Creator: Analysis of the Meaning of Unen-Unen in Serat Kalatidha
Fitri Nur Puji Lestari;
Widhyasmaramurti, supervisor; Titik Pudjiastuti, examiner; Novika Stri Wrihatni, examiner
(Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022)
|
Manusia senantiasa bersikap waspada dalam menjalani kehidupannya. Sikap kewaspadaan tidak hanya ditujukan kepada diri sendiri, tetapi juga kepada sesama, dan Sang Pencipta. Konsep kewaspadaan dalam budaya Jawa dapat ditemukan dalam Serat Kalatidha, dalam bentuk unen-unen ‘proposisi berbahasa Jawa yang berisi ajaran kehidupan’. Sumber data penelitian adalah suntingan Serat Kalatidha jilid 1 (pupuh 1-12) pada tahun 1991 oleh Kamajaya yang mengandung konsep kewaspadaan dan diperoleh melalui teknik simak catat. Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana makna unen-unen berbahasa Jawa yang memuat konsep kewaspadaan dalam Serat Kalatidha. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan konsep kewaspadaan sebagai ajaran moral yang terkandung dalam makna unen-unen berbahasa Jawa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan teori metafora dari Lakoff dan Johnson (1987) yang dikembangkan oleh Rahyono (2012). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 unen-unen, ditemukan konsep kewaspadaan kepada diri sendiri sebanyak 6 unen-unen, kepada sesama sebanyak 2 unen-unen, dan kepada Sang Pencipta sebanyak 2 unen-unen. Penelitian ini menyimpulkan bahwa konsep kewaspadaan dalam masyarakat Jawa berkaitan dengan rasa batin dalam upaya medekatkan diri dengan Sang Pencipta sehingga dapat menciptakan keseimbangan hubungan antara diri sendirinya, orang lain, dan kepada Tuhan. Humans are always vigilant in living their lives. The attitude of vigilance is not only aimed at oneself, but also towards others, and the Creator. The concept of vigilance in Javanese culture can be found in Serat Kalatidha, in the form of unen-unen 'a Javanese proposition containing the teachings of life'. The source of the research data is the edited Serat Kalatidha volume 1 (pupuh 1-12) in 1991 by Kamajaya which contains the concept of alertness and is obtained through the note-taking technique. The problem in this research is how the meaning of unen-unen in Javanese language which contains the concept of vigilance in Serat Kalatidha is defined. This study aims to explain the concept of vigilance as a moral teaching contained in the meaning of unen-unen in Javanese. This research using qualitative descriptive method was analyzed using the metaphorical theory of Lakoff and Johnson (1987) which was developed by Rahyono (2012). The results showed that from 10 unen-unen, found the concept of self-awareness as many as 6 unen-unen, 2 unen-unen to others, and 2 unen-unen to the Creator. This study concludes that the concept of vigilance in Javanese society is related to the inner feeling in an effort to get closer to the Creator so that it can create a balance relationship between oneself, others, and to God. |
TA-Fitri Nur Puji Lestari.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | TA-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | 26 pages : illustration |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
TA-pdf | 16-22-25546740 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20520671 |